Sabtu, November 23, 2024
BerandaIndexHeadlineBertahan di Depan Kantor Kajari Mojokerto, Warga Lebak Jabung Rela Mati

Bertahan di Depan Kantor Kajari Mojokerto, Warga Lebak Jabung Rela Mati

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Ratusan warga Desa Lebak Jabung Kecamatan Jatirejo, Mojokerto yang menggelar aksi unjuk rasa masih bertahan di depan kantor Kajari Kabupaten Mojokerto. Mereka bahkan rela mati jika harus dibubarkan polisi.

Aksi yang digelar pada Senin (3/8) sejak pukul 10.00 Wib itu hingga pukul 16.00 Wib masih belum membubarkan diri. Kedatangan mereka mengawal panggilan kedua Kepala Desa Lebak Jabung Arif Rahman yang berstatus tersangka terkait kasus dugaan kasus korupsi normalisasi tanah kas desa (TKD) Lebakjabung.

Ratusan massa yang terdiri dari kaum pria dan perempuan ini bersikukuh meminta para jaksa membatalkan penahanan terhadap Kepala Desa mereka yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.

Kepala Desa Lebak Jabung Arif Rahman hingga pukul 16.00 Wib masih diperiksa oleh penyidik Seksi Pidana Khusus Kajari Kabupaten Mojokerto.

Namun ratusan massa warga Desa Lebak Jabung tetap bertahan hingga menggelar istigosah bersama di depan kantor Kajari Kabupaten Mojokerto.

“Kami tetap bertahan disini hingga bisa membawa pulang Kepala Desa kami. Kami tidak perduli meskipun dibubarkan oleh polisi, kami rela mati harga mati,” kata salah satu warga usai keluar dari Kajari Kabupaten Mojokerto mendampingi Kepala Desanya saat menyampaikan orasinya dihadapan ratusan warga.

Ratusan warga di depan pintu gerbang juga menyerukan yel yel memberikan dukungan kepada Kepala Desanya.

“Bebaskan Pak Kades sekarang juga, kami akan bawa pulang pak Kades,” seruan ratusan warga di depan pintu gerbang.

Kepala Desa Lebak Jabung Arif Rahman berstatus tersangka sejak 28 Mei 2020 terkait kasus Normalisasi TKD di Lebakjabung. Saat ini ia di panggil sebagai tersangka oleh penyidik Seksi Pidana Khusus Kajari Kabupaten Mojokerto.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments