Sabtu, Desember 14, 2024
BerandaPemerintahanDMI Atur Shalat Jumat Ganjil Genap Berdasarkan Nomor Ponsel, Bagaimana di Mojokerto

DMI Atur Shalat Jumat Ganjil Genap Berdasarkan Nomor Ponsel, Bagaimana di Mojokerto

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Dewan Masjid Indonesia (DMI) menerbitkan surat edaran mengenai pelaksanaan Shalat Jumat bergelombang berdasarkan nomor telepon selular di masa transisi menuju era kenormalan baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19.

Surat Edaran nomor 105-Khusus /PP-DMI/A/Vl/2020 itu diteken Ketua DMI Jusuf Kalla dan disebar luaskan pada Selasa (16/6/2020).

“Bagi masjid yang jemaahnya banyak dan sampai membludak ke jalan dianjurkan melaksanakan Shalat Jumat dalam dua gelombang atau shift, yaitu Gelombang Pertama pada pukul 12.00 dan Gelombang Kedua pada pukul 13.00,” demikian salah satu kutipan dalam surat edaran tersebut.

Menanggapi Surat edaran itu, Ketua DMI Kota Mojokerto KH Faqih Usman mengatakan, hingga saat ini belum ada satu pun masjid di Kota Mojokerto yang menerapkan salat Jumat ganjil genap berdasarkan nomor ponsel jemaah.

“Di Kota Mojokerto hari ini belum ada masjid yang menggelar salat Jumat dua gelombang,” kata KH Faqih Usman, Jumat (19/6/2020).

Menurut Kiai Faqih, belum adanya masjid yang menggelar salat Jumat dua gelombang, itu karena di Kota Mojokerto belum ada masjid yang jemaahnya meluber sampai ke jalan.

“Bukan karena para takmir masjid mengabaikan anjuran DMI. Sejauh ini belum ada takmir masjid yang laporan ke kami kalau masjidnya overload. Kalaupun ada, jemaahnya sudah mengerti. Sehingga mencari masjid yang lain untuk salat Jumat,” tegasnya.

Kiai Faqih menilai, anjuran salat jumah dua gelombang belum menjadi keputusan resmi dari DMI. Karena aturan salat Jumat dua sif masih harus dikonsultasikan dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Di Kota Mojokerto, kami menyikapi surat edaran tersebut dengan lebih dulu rapat besok malam (20/6). Kami undang NU, Muhammadiyah, MUI dan lainnya untuk menyikapi surat itu,” tegasnya.

Pantauan dilapangan, memang belum ada masjid yang menggelar salat Jumat dua gelombang di Kota Mojokerto. Seperti Masjid Nurul Muhsinin, Jalan KH Usman, Masjid Roudhotul Jannah di Surodinawan dan Masjid Al Hidayah di Jalan Brawijaya.

Ketiga masjid itu sudah selesai menggelar salat Jumat satu gelombang sekitar pukul 12.30 WIB. Para jemaah berbondong-bondong meninggalkan masjid. Setelahnya, tidak ada salat Jumat gelombang kedua di ketiga masjid tersebut.

Ketua Takmir Masjid Al Hidayah Sucipto membenarkan hari ini pihaknya hanya menggelar salat Jumat satu gelombang saja. Salat Jumat siang ini diikuti sekitar 250 jemaah.

Protokol kesehatan pun diterapkan di masjid berlantai dua milik Muhammadiyah ini. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, jaga jarak antar jemaah, wajib memakai masker, hingga larangan berjabat tangan usai salat.

“Alhamdulillah jemaah tidak sampai meluber ke jalan. Sehingga kami hanya menggelar salat Jumat satu gelombang,” jelasnya.

Ia menambahkan, Masjid Al Hidayah hanya mampu menampung 250 jemaah agar bisa menerapkan protokol kesehatan. Jika jemaah meluber sampai ke Jalan Brawijaya, pihaknya baru akan menerapkan salat Jumat dua gelombang.

“Kami usahakan jangan sampai jemaah meluber ke jalan. Kalau nanti meluber, kami membagi dua gelombang,” pungkasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments