MAMASA (SULBAR),Xtimenews.com – Dampak pandemi Corona (Covid-19) yang berkepanjangan, mulai terasa lambat-laun akan mengikis kebutuhan pangan masyarakat, di Sulawesi Barat (Sulbar).
Menyikapi hal ini, aktivis
Gerakan Mahasiswa Kristen (GMKI) Cabang Polewalimandar, Masri Sugiarto DM, angkat bicara dengan menegaskan agar peran pemerintah dalam menanggulangi bencana covid-19 seharusnya bukan hanya berfokus pada memutus mata rantai tetapi juga harus berfikir bagaimana menanggulangi krisis pangan yang berkelanjutan, Sabtu (02/05/2020.
Kemudian lagi, Pemeritah Desa (Pemdes), selain fokus mencegah dan memutus mata rantai covid-19, perlu juga memperhatikan dampak dari pandemik ini.
“Salah satu dampak yang mulai mengintai kita saat ini adalah krisis pangan,” tegas Masri.
“Sebagai solusi, ada baiknya pemdes yang merupakan unit paling bawah dalam sistem pemerintahan di indonesia, tampil sebagai garda terdepan dalam menggerakan pengembangan pangan lokal yang berbasis rumah tangga dengan memanfaatkan lahan yang begitu banyak belum digarap, khususnya di Kabupaten Mamasa,” terang Masri.
Menurutnya, eksistensi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), sangat dibutuhkan untuk memperkuat rantai pasok dan pasar.
“Sangat di sayangkan, bila masih ada Bumdes belum bisa mengambil peran dalam situasi saat ini,” ungkap Masri. (son/den/gan)