Sabtu, November 9, 2024
BerandaIndexHeadlineKasihan, Bocah 14 Tahun di Mojokerto Menderita Leukemia Sejak Kelas 2 SD

Kasihan, Bocah 14 Tahun di Mojokerto Menderita Leukemia Sejak Kelas 2 SD

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Nasib malang dialami Muhammad Dwi Ganda Putra, bocah 14 tahun asal Dusun/Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto, Jatim. Anak kedua dari pasangan Soleh Cahyono dan Ribut Setiawati, harus jalani kemoterapi lantaran divonis menderita kanker darah atau leukemia sejak tahun 2013 silam.

Derita penyakit tersebut membuat bocah kelas 1 SMP itu terlihat sangat lemah. Sang ibu Ribut mengaku tidak menduga jika anaknya terkena leukimia.

“Sudah sejak usia 7 tahun dia divonis sakit leukimia, saya tidak pernah menyangka anak saya akan menderita penyakit separah itu,” kata ibu Dwi, Ribut saat dikonfirmasi wartawan, Senin (09/03/2020).

Ribut menceritakan, mulanya di tahun 2013 waktu masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah dasar (SD) sang anak mengalami panas dingin berkali-kali. Setelah dibawa berobat ke dokter ia disarankan untuk dirawat kerumah sakit.

“Waktu itu di RSUD Prof Dr Soekandar sempat di oprasi dibagian kepala, katanya ada tumor di kepala. Setelah anaknya sembuh dibawa ke Surabaya (RSUD dr Soetomo),” kata Ribut sang ibu kepada wartawan, Selasa (10/03/2020).

Menurut Ribut, sang anak dibawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya karena harus menjalani kemoterapi. Namun, ia tidak mengetahui jelas kenapa sang anak harus di kemoterapi.

“Saya belum tahu kenapa harus di kemoterapi waktu itu. Setelah seminggu kami mendapatkan kabar jika anak kami menderita leukemia,” jelasnya.

Setelah divonis menderita leukemia, bocah 14 tahun itu harus menjalani kemoterapi sejak usia 7 tahun hingga sekarang. Selama ini untuk membiayai pengobatan sang anak, Ribut dan Soleh menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah. Namun ia juga harus menebus obat dengan uang sendiri yang tidak tercover oleh KIS.

“Kemoterapi gratis, kita dapat KIS dari pemerintah. Hanya saja kadang kita harus beli obat tertentu,” ujarnya.

Muhammad Dwi Ganda Putra, sudah menjalani kemoterapi sejak 2013 hingga sekarang. Akibatnya ia terpaksa harus libur sekolah jika sakit yang dideritanya kambuh. Ditambah lagi ia tidak bisa melaksanakan Khitan lantaran harus minum obat jika sakit yang dideritanya kambuh.

“Belum khitan sampai saat ini. Kata dokter baru boleh di khitan setelah tidak mengkonsumsi obat selama 5 tahun. Namun baru 4 tahun tidak minum obat sekarang sudah minum obat lagi,” tuturnya.

Muhammad Dwi Ganda Putra sendiri saat ini sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan, karena selain berasal dari keluarga kurang mampu bocah 14 tahun ini pun masih berharap penyakit yang dideritanya bisa sembuh. Namun demikian, Soleh sang ayah mengaku tidak menyerah untuk membiayai pengobatan anaknya meskipun ia hanya pekerja serabutan yang penghasilannya tak menentu.

 “Dengan niat Bismillah dan uang yang kami punya, anak kami bisa menjalani pengobatan sampai sekarang,” kata Soleh.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments