SIDOARJO, Xtimenews.com – Pencemaran limbah yang terjadi di sungai Dam Dusun Bono yang meresahkan warga sudah mendapat respon oleh pihak terkait.
Moch. Huda selaku Kabid Perencanaan didampingi BPD Desa Sedati Gede mengatakan bahwa pihak Pemdes sudah melakukan laporan ke DLHK baik tulisan maupun secara langsung bahkan sampai tiga kali, DLHK responsive, dan langsung menuju dam Dusun Bono pada pertengahan bulan februari untuk mengambil sampel air, namun saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji lab.
“Kami selaku pemdes sudah melapor ke DLHK terus pihak DLHK turun langsung ke dam untuk mengambil sampel air guna keperluan uji lab, Namun hasilnya seperti apa sampai sekarang kita masih menunggu, padahal sudah berjalan dua minggu,” beber Huda saat ditemui wartawan Xtimenews dikantor Balai Desa Sedati Gede, Senin (2/3/2020).
Pihak DLHK kembali kunjungi Desa Sedati Gede pada Selasa (3/3/2020) namun, kunjungan kali ini tertuju kepada warga yang sumurnya terdampak limbah untuk mengambil sampel air sumur guna uji lab.
Menurut informasi di lapangan ada empat Desa yang terdampak limbah secara langsung, yaitu Desa Semampir, Sedati Agung, Sedati Gede, dan Desa Pabean.
“Kunjungan dari DLHK bukan pertama kali ini, sebelumnya sudah sering kesini tapi ambil sampel air sungai di dam. Kalau sekarang DLHK ambil sampel air sumur warga yang terdampak,” beber So’im selaku Sekertaris Desa Sedati Gede.
Sebagai Pemdes, So’im berharap dengan adanya aksi ini, limbah yang mencemari sungai di Desanya segera terselesaikan agar warga bisa tenang seperti dulu.
“Kasihan warga saya, setiap ketemu saya mengeluh terus kulitnya gatal-gatal,” imbuhnya. (vin/den/gan)
