SIDOARJO, Xtimenews.com – Bangunan gapura bergaya Majapahitan di Sidoarjo ambruk, mantan Kepala Desa Kedungkembar Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo sebut dibangun menggunakan dana Retribusi.
Insiden gapura ambruk itu terjadi pada Senin (17/2/2020) malam. Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, gapura itu dibangun sekitar 5 bulan lalu.
“Dibangun bulan 10 (Oktober) tahun 2019 lalu,” kata pria yang tak mau disebut namanya saat ditemui di lokasi.
Sementara dilokasi terlihat material gapura sebelah barat yang ambruk belum dibersihkan dan hanya dipinggirkan. Kini jalan masuk ke Desa Kedungkembar ditutup karena gapura yang sebelah timur mulai retak.
“Tekstur tanah itu kering saat pembangunan. Karena hujan kemungkinan tanahnya ambles,” jelasnya.
Saat ditemui PJ Kepala Desa Kedungkembar Saiful menyebut, jika pengerjaan pembangunan gapura itu dikerjakan salah satu CV di Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.
“Nama CV lupa, tapi dari Dlanggu Mojokerto. Orangnya mengerjakan 3 gapura seperti ini,” ungkap Saiful.
Sementara mantan kepala Desa Kedungkembar, Ahmad Jupriyanto saat dihubungi xtimenews.com melalui sambungan seluler menyebut gapura tesebut bersumber dari dana Retribusi.
“Diambilkan dari dana retribusi. Bentar saya mau tanda tangan dulu kalau panjang nanti aja lagi ya mas,” katanya melalui handphone.
Sayangnya dia tidak membeberkan dengan jelas soal dana retribusi dan besaran anggaran yang digunakan.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari mantan Kades Kedungkembar dan pemerintah Desa Kedungkembar tetang besaran anggaran yang digunakakannya bersumber dari mana belum juga diketahui, mengingat papan informasi pekerjaan dilapangan sudah tidak ada, dan prasasti tentang informasi proyek juga belum diketahui adanya.(den/gan)