KOTA PALU, Xtimenews.com – Bencana alam dan banjir yang melanda wilayah Indonesia di awal 2020, menyisahkan duka. Tercatat banjir terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang. Sementara tanah longsor terjadi di Banten, Sumatera Utara (Sumut), Sulawesi Utara (Sulut), Sulawesi Barat (Sulbar) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Kasubbidpenmas Bidhumas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari, sesuai penyampaian Asisten SDM Kapolri Irjen Dr. Eko Indra Heri, hingga Rabu (8/1/2020), dampak bencana banjir menyebabkan 82 orang korban meninggal dunia, 28 orang luka ringan, 7 orang dinyatakan hilang dan 404.000 mengungsi di 56 titik pengungsian.
Menurut Eko, Polri akan terus meningkatkan kewaspadaan bencana yang diprediksi masih terjadi mengingat musim hujan akan berlanjut hingga Februari 2020. Terjadinya banjir dan longsor karena hutan gundul dan lahan tidur yang tidak produktif.
“Makanya Kapolri diawal 2020 menformulakan program “Polri Peduli Lingkungan” sejalan dengan peringatan hari Lingkungan Hidup Nasional dan hari sejuta pohon se dunia,” katanya.
Realisasi dari program ini kata Eko, anggota Polri secara nasional melakukan penanaman pohon mulai tingkat Polsek hingga Mabes Polri di lingkungan kantor, asrama Polri hingga di lahan-lahan tidak produktif, baik milik polri, pemerintah maupun milik warga lain. Termasuk di daerah aliran sungai dan pesisir laut yang biasa diberdayakan sebagai ekosistem mangrove.
“Harapannya, populasi pohon yang tinggi akan jadi lumbung air dan bisa menahan terjadinya longsor,” jelasnya.
Menurut Eko, pohon yang ditanam dipilih khusus yang bisa memberi manfaat jangka panjang hingga ke anak cucu yang mampu memproduksi oksigen dalam jumlah besar termasuk pohon yang memproduksi beragam buah.
“Untuk tujuan ini, semua pimpinan kewilayahan polri perlu membangun senergitas dengan TNI, pemda, LSM dan perusahaan swasta. Setidaknya Coorporate Social Responsibility (CSR) swasta yang dapat diarahkan untuk mendukung pemulihan lingkungan hidup,” tandasnya. (bas/sugeng/gan)