SIDOARJO, Xtimenews.com – Kesenian dan budaya, merupakan dua hal yang saling berkaitan, dan tidak dapat terpisahkan. Hal tersebut juga merupakan segala sesuatu, yang diciptakan oleh manusia, dan memiliki unsur keindahan (estetika) dari generasi ke generasi.
Melalui seni dan budaya melukis, Sukarno (75) warga desa Wunut Porong Sidoarjo, rela rumahnya menjadi sanggar seni lukis. Bahkan, dirinya memberikan edukasi secara sukarela kepada para pelajar, yang ingin melukis. Baik itu tingkat SD, hingga tingkat SMA.
“Tidak hanya sanggar, rumah saya bisa menjadi rumah budaya dan sejarah,” katanya saat menampilkan hasil lukisan para pelajar, Senin (28/10/2019).
Dirinya juga mengungkapkan, meskipun rumahnya tergolong kecil, namun banyak tersimpan hasil karya seni dan budaya anak bangsa. Melalui edukasi ini, diharapkan anak-anak bisa menuangkan ide-ide dan kreasi ke dalam suatu lukisan.
“Sebagai generasi penerus, jangan anggap remeh pelajaran kesenian. Seni dan budaya, harus tetap dilestarikan,” terang mantan guru SMPN 1 Sidoarjo.
Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan, apa yang sudah dilakukan Sukarno ini patut dijadikan referensi sekaligus menjadi wisata edukasi seni dan budaya di Sidoarjo.
Karena kita sebagai generasi penerus, tidak boleh tercabut dari seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Justru kita harus memperkuat, memperkokoh dan melestarikannya serta tetap memelihara jati diri bangsa.
“Generasi yang akan datang, harus tetap cinta terhadap seni dan budaya yang dimiliki bangsa ini,” tandasnya.
Dalam kegiatan lukis dan sarasehan budaya ini, yang juga dihadiri oleh kepala desa Wunut dan kepala sekolah setempat, Pemkab Sidoarjo memberikan apresiasi yang tinggi dan patut dihargai.
“Beliau termasuk tokoh seniman dan budayawan, yang ada di Sidoarjo,” pungkasnya. (ain/den/gan)
