Senin, Oktober 7, 2024
BerandaIndexHeadlinePutus Asa Warga desa Talima bunuh diri

Putus Asa Warga desa Talima bunuh diri

LUWUK BANGGAI (Sulteng) – Xtimenews.com – Kasus korban bunuh diri sering terjadi di wilayah hukum Polsek Balantak Polres Banggai. Terakhir, korban bunuh diri dilakukan oleh Demianus Sampagade (58), warga desa Talima A kecamatan Balantak.

Kasus bunuh diri yang dilakukan seorang petani ini cukup menggemparkan warga setempat karena korban hanya hidup sendiri dan tidak pernah menikah. Ketika Kapolsek Balantak Iptu Makmur bersama personelnya mendatangi tempat kejadian, korban ditemukan sudah meninggal dunia dalam posisi masih tergantung pada sebuah dahan pohon di areal kebun warga setempat, sekitar satu kilometer dari tepi jalan raya.

“ketika Kapolsek Balantak ketempat kejadian, korban ditemukan masih menggantung dengan seutas tali dari kulit kayu disebuah dahan pohon dalam kondisi sudah meninggal dunia, “kata staf Humas Polres Banggai Bripka Khairuddin.

Menurut Khaituddin, kasus bunuh diri yang dilakukan korban Demianus Sampangde ditemukan warga pada Jumat (30/8) sekitar pukul 08.00 wita. Orang pertama yang menemukan korban adalah Desmon Laguni (32), dan Maklon Sondopen (47) keduanya warga setempat.

Sehari sebelumnya, seperti biasa korban berangkat ke kebun sekitar pukul 07.00 pagi, namun hingga larut malam korban yang hidup hanya seorang diri ini tak kunjung pulang-pulang ke rumahnya. Khawatir terjadi sesuatu pada diri korban warga pun berupaya melakukan pencarian. Dan pada esok paginya korban ditemukan dalam keadaan tergantung dengan seutas tali disebuah dahan pohon dalam keadaan meninggal dunia.

Sesuai cerita warga setempat kata Khairuddin, korban yang tidak pernah menikah ini awalnya hidup bersama seorang keponakannya, namun sudah berangkat ke Papua beberapa waktu lalu. Ketika mendengar kondisi Papua yang memanas, korban jadi ketakutan. Ia mengkhawatirkan keselamatan keponakannya.

“Korban sering menyendiri karena merasa sudah tak ada lagi yang mengurus hidupnya. Malahan korban mengeluh lebih baik mati daripada hidup,” kata warga.

Menurut hasil visum luar dr. Julianto tim medis Puskesmas Balantak di tempat ditemukannya jenazah korban, diperkirakan korban meninggal dunia sekitar 6 jam yang lalu karena lidah korban menjulur keluar. Dari anus dan kemaluan korban pun mengeluarkan cairan. (HM. Basri/Khairuddin/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments