Sabtu, November 23, 2024
BerandaIndexEkonomiPenjahit Bendera di Kota Mojokerto Banjir Pesanan Sebelum Hari Kemerdekaan

Penjahit Bendera di Kota Mojokerto Banjir Pesanan Sebelum Hari Kemerdekaan

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Suboko (62) bersama keluarga warga Balongsari V/16, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini selalu kebanjiran pesanan bendera saat moment Hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Suboko mengaku tahun ini pesanan umbul-umbul Garuda paling banyak.

Suboko juga sudah mengerjakan pembuatan bendera dan umbul-umbul sejak awal tahun 2019 lalu. “Sudah kita kerjakan sejak bulan Februari sehingga bisa stok banyak,” katanya, Jum’at (2/8/2019).

Masih kata Suboko, selama ini ia melibatkan keluarganya untuk mengerjakan berbagai jenis bendera dan umbul-umbul tersebut. Mulai dari bendera merah putih berbagai ukuran hingga umbul-umbul berbagai model dan ukuran. Namun ia baru mengangkat karyawan awal bulan Juli untuk memenuhi pesanan.

“Kalau sekarang, sudah ditambah orang lain. Ada dua orang yang biasanya membantu mulai mengerjakan sejak awal Juli lalu karena permintaan bendera sudah mulai sejak pertengahan bulan Juli. Pesanan toko dan pedagang pinggir jalan,” jelasnya.

Untuk bahan dasarnya yang terbuat dari ia beli langsung di distribusi yang ada di Surabaya. Meski diakui di Mojokerto ada jenis kain yang sama, namun harganya sudah beda dan stok kain di Mojokerto kadang tidak ada. Sehingga ia mengambil langsung ke distibutor yang ada di Surabaya.

“Saya beli langsung dari distributor di Surabaya, disini ada tapi harganya mahal. Selisihnya bisa sampai 15 persen, ditambah stok kadang tidak ada karena saya sekali ambil bisa sampai 40 gulung. Tahun kemarin, dari pabrik juga telat sampai distributor minta saya telepon pabrik sendiri,” ujarnya.

Untuk jenis kain yang digunakan yakni jenis satin dan pelet. Kedua jenis kain tersebut dinilai cukup tahan terhadap cuaca baik panas dan hujan serta tidak mudah luntur jika kena air. Meski diakui banyak saingan, namun ia mengaku sudah memiliki pelanggan sendiri.

“Saya tekuni usaha ini sejak 2002, tapi enam tahun kemudian baru jalan dan saat ini sudah banyak saingan tapi saya sudah pelanggan. Jadi tidak khawatir karena saya selalu menjaga kwalitas kain sehingga pelanggan yang beli ke saya, selalu kembali. Ukuran juga lebih besar buatan saya,” tuturnya.

Suboko mengaku, pelanggannya selain dari Mojokerto, juga dari Jombang dan malang. Jombang lebih banyak pelanggan toko, sementara Malang banyak dijual di pinggir jalan. Namun untuk pelanggan dari perkantoran di Kota Mojokerto, hampir semua datang langsung ke tempatnya.

“Lebih banyak yang ambil dari penjual pinggir jalan, 80 persen penjual pinggir jalan, toko hanya 20 persen. Cuma kalau toko itu uangnya langsung meski minta diantar, beda kalau penjual pinggir jalan. Barang ambil dulu, baru nanti bayarnya kalau selesai,” urainya.

Ia memprediksi, moment peringatan HUT RI tahun ini ramai karena tahun sebelumnya sepi. Hal tersebut bisa diprediksi karena penjualan bendera, dua tahun atau moment peringatan HUT RI dengan angka genap atau Lina tahun sekali. Umbul-umbul gambar garuda yang saat ini banyak dicari.

“Biasanya, orang-orang itu dua tahun sekali beli. Jadi kalau kemarin sepi, bisa diprediksi tahun ini ramai. Atau angka genap, seperti peringatan HUT RI ke 45, 50, 65 sudah bisa diprediksi ramai. Untuk tahun ini, yang banyak dipesan umbul-umbul yang ada gambar Garuda,” jelasnya.

Proses pembuatan bendera dan umbul-umbul sendiri, lanjut Suboko, pemotongan dilakukannya sendiri karena untuk pemotongan diperlukan konsentrasi. Setelah itu baru di obros dan langsung dijahit, proses ini dikerjakan anak dan karyawannya.

“Untuk gambar Garuda, di sablon tapi saya sablon di luar karena pernah dikerjakan sendiri ternyata butuh waktu lebih. Ada beberapa model bendera, 5 meter AFI, 3 meter AFI, 5 meter graji, 3 meter graji, 5 meter B, 5 meter kecer, umbul-umbul karet, umbul-umbul wiru besar garuda dan umbul-umbul wiru besar,” jelasnya.

Untuk harga bendera mulai Rp3 ribu hingga Rp110 ribu, umbul-umbul mulai Rp20 ribu sampai Rp75 ribu. Saat ini, ia masih menerima pesanan sebelum satu minggu peringatan HUT RI. Karena untuk pesanan, ia butuh waktu minimal satu minggu untuk pengerjaannya.

“Kalau pesanan banyak, satu minggu sebelumnya.Saya bersyukur, dengan modal pas-pasan saat mulai merintis dulu, sampai kalung istri saya ikut dijual buat modal tapi bisa bertahan sampai sekarang. Meski banyak bendera buatan Bandung tapi masih banyak pelanggan yang kesini,” ceritanya.

Namun saat ini, lanjut Suboko, bendera dari Bandung sudah tidak masuk ke Mojokerto. Penjual pinggir jalan pun merupakan warga Mojokerto sendiri yang mengambil dari dirinya. Pengerjaan bendera tersebut akan selesai setelah tanggal 17 Agustus hingga jelang peringatan HUT RI berikutnya.

Salah satu penjual bendera pinggir jalan, Rokim (65) mengaku, baru menjual bendera dan umbul-umbul dua hari lalu. “Saya baru buka tanggal 27 kemarin, biasanya tanggal 1 Agustus baru buka. Ramai pembeli mulai tanggal 8 Agustus,” paparnya.

Rokim menambahkan, ia mengambil bendera dan umbul-umbul di tempat Suboko. Dan memang semua barang bisa diambil dan baru dibayar saat moment peringatan HUT RI selesai. Meski diakui banyak penjual bendera pinggir jalan dari Bandung, ia tidak khawatir.

“Masih ada yang jual bendera dari Bandung, harganya lebih murah dibanding di tempat saya tapi saya tidak khawatir karena memang bahannya beda. Jenisnya beda. Kalau ada pembeli yang protes, saya selalu minta agar dibandingkan jenis kainnya,” tandasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments