KOTA LUWUK (Sulteng), Xtimenews.com – Teguh Santoso (31), warga Desa Biak Kecamatan Luwuk Utara Kabupaten Banggai Sulteng, penjahat spesialis bongkar sadel sepeda motor akhirnya bertekuk lutut ketika ditangkap polisi usai menggelar aksinya di depan Panti Asuhan “Aisyiah” kompleks Rajawali, Kecamatan Luwuk, kemarin sekitar pukul 17.00 wita.
Operator Subbaghumas Bagops Polres Banggai Khairuddin melaporkan, pada Sabtu (13/7) sekitar pukul 12.30 wita, Muh. Akbar, warga Kelurahan Kilongan Permai Kecamatan Luwuk Utara, kehilangan uang sebanyak Rp. 10 juta setelah sadel sepeda motornya dibongkar maling.
Menurut keterangan Muh. Akbar, sesuai laporan polisi nomor : LP/185/VII/2019/Res Bgi/Sektor Luwuk, tanggal 13 Juli 2019, saat itu ia mampir ke panti asuhan Aisyiah guna mengantar pesanan sayuran. Sedangkan uangnya sebesar Rp. 10 juta disimpan dibawah sadel sepeda motornya yang diparkir tak jauh dari panti asuhan. Celakanya, setelah kembali, Akbar melihat sadel sepeda motornya sudah terbuka dan uang yang ada dibawah sadel sudah raib. “setelah kembali dari mengantar pesanan sayur, saya kaget karena sadel sepeda motor saya sudah terbuka dan uang sebanyak Rp. 10 juta yang disimpan dibawah sadel menjadi raib, begitu laporan Muh. Akbar kepada polisi.
Mendapat laporan Muh. Akbar, tentang terjadinya tindak pidana pencurian dan pemberatan (curat) bongkar sadel sepeda motor dengan kerugian materi sebesar Rp. 10 juta, tim “Maleo” Jatanras Reskrim Polres Banggai langsung melakukan pulbaket serta mencari kemungkinan adanya CCTV disekitar tempat kejadian yang bisa merekam aksi kejahatan tersebut. Dan ternyata disekitar tempat kejadian ada CCTV yang berhasil merekam dan memperlihatkan aksi pelaku secara jelas. Berdasarkan CCTV tersebut, tim Maleo Jatanras Polres Banggai melakukan penyelidikan. Usaha tim Maleo membuahkan hasil karena sekitar pukul 16.00 wita, tempat persembunyian Teguh Santoso terdeteksi, dan dapat menangkapnya di kawasan Desa Biak. Sayangnya, saat akan ditangkap, Teguh Santoso berusaha kabur sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan “timah panas” dibagian kakinya.
“Sudah diberi tembakan peringatan, namun Teguh Santoso tetap lari sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kakinya,” katanya.
Kepada pemeriksa, Teguh Santoso mengaku sudah berulang kali melakukan aksi bongkar sadel diberbagai tempat dalam. kota Luwuk. Teguh sebutkan tahun 2018 pernah beraksi di Bank Mandiri Luwuk dengan menjarah sejumlah uang. Bulan puasa lalu, di sekitar masjid Agung Luwuk, ia membongkar sadel dan berhasil mengambil uang sebanyak Rp. 2 juta. Pada bulan Juni lalu, ia melakukan kejahatan yang sama di GOR Kilongan, namun uang yang didapat hanya Rp. 300 ribu. Bulan Juli ini, ia beraksi lagi di masjid Agung dan sempat menjarah satu unit hand phone merk Vivo. Selanjutnya, di pantai kilo 5, ia bongkar lagi sadel dan meraup uang Rp. 200 ribu serta 2 unit HP. Dan terakhir, ia bongkar sadel Akbar dan berhasil menjarah uang sebanyak Rp. 10 juta.
Saat diringkus di desa Biak, dari tangan Teguh Santoso disita barang bukti berupa 1unit tas warna biru bersama flashdisk milik korban, sebuah dompet berisi surat-surat milik pelaku dan uang sebanyak Rp. 6.090.000 milik korban. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, kini Teguh Santoso dikerangkeng di Mapoltes Banggai guna menjalani pemeriksaan lanjut. (HM. Basri/Khairuddin/gan)