MOJOKERTO, Xtimenews.com – Tingginya angka SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) untuk APBD 2018 yang menjadi sorotan sejumlah fraksi DPRD Kabupaten Mojokerto mendapat jawaban dari Wakil Bupati, Pungkasiadi.
Hal ini disampaikan Pungkasiadi dalam rapat paripurna penyampaian jawaban Bupati atas pandangan umum fraksi-fraksi terkait Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2018 di Gedung Graha Wichesa, Jumat (24/5/2019) sore.
Menurut Wakil Bupati Pungkasiadi, ada beberapa hal yang membuat SILPA 2018 lebih tinggi dibanding tahun anggaran 2017, diantaranya adalah penghematan belanja dan sisa dana yang bersifat khusus.
“Antara lain dana desa, ADD, BOS, dan tunjangan profesi guru,” Ujar Pungkasiadi.
Namun demikian, terkait realisasi penyerapan anggaran, pihaknya berjanji akan meningkatkan percepatan penyerapan.
Sebagai informasi, dalam raperda APBD 2018, besaran SILPA masih cukup tinggi dengan nilai mencapai Rp 338 milyar. Angka ini juga lebih tinggi daripada tahun 2017 yang sebesar Rp 299 milyar. Dengan kata lain, angkat SILPA tidak ideal lantaran prosentasinya lebih dari 5 persen dari khas daerah.
Tingginya angka SILPA ini sempat disorot sejumlah fraksi dalam penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi atas Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2018, dalam rapat paripurna, Kamis (23/5/2019) kemarin.
Sejumlah fraksi yang menyoroti tingginya SILPA APBD 2018 Pemerintah Kabupaten Mojokerto, diantaranya Partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, PKB, PPP, PAN, dan Bintang Kerakyatan. (Joe/gan)