Kamis, Mei 2, 2024
BerandaIndexHeadlineCara Unik Warga Mojoanyar Menangkap Ikan Dengan Anco

Cara Unik Warga Mojoanyar Menangkap Ikan Dengan Anco

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Banyak cara orang menangkap ikan di sungai, menangkap ikan bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai alat, salah satu adalah nganco.

Nganco atau istilahnya jaring angkat sudah menjadi tradisi yang cukup lama dilakukan warga Dusun Gempal Desa Wunut, kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.

Alat ini telah lama dikenal oleh masyarakat yang tinggal di sekitar sungai sadar. Alat ini juga jenis penangkap ikan yang tidak membahayakan lingkungan, yang terbuat dari bahan jaring berbentuk segi empat dilengkapi rangka yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya, yang dioperasikan dengan cara dibenamkan pada perairan dan kemudian diangkat ke permukaan.

Jenis alat penangkapan ikan ini sesuai dengan standar internasional untuk penggolongan statistik alat penangkapan ikan. Di negara lain, alat ini biasa dikenal dengan sebutan Scoop net atau Scoop basket.

Caption : Dwi Utomo saat mengambil ikan hasil dia menganco.(Deni Lukmantara/xtimenews)

Dalam proses pembuatannya di butuhkan berbagai pertimbangan seperti kapasitas perangkap dan kemampuan tuas saat mengangkat beban untuk mengetahui berat beban yang mampu di angkut dalam sekali pengoperasiannya. Cara pengoperasiannya hanya dibutuhkan satu orang saja.

Menurut Dwi Utomo (45) warga Dusun Gempal Desa Wunut, cara menangkap ikan dengan cara seperti ini dinilai lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan penggunaan alat pancing ataupun dengan cara menyetrum.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat anco juga sederhana antara lain bambu atau bahan sejenisnya, jaring, tambang dan kawat.

“Ukuran dari alat ini di sesuaikan dengan kebutuhan dan luas area perairan, namun pada umumnya digunakan ukuran sekitar 4 m X 4 m,” kata Dwi Utomo, saat ditemui ditempat dia menganco, Sabtu05/2019).

Kata dia, dengan cara ini dia bisa mendapatkan 5 sampai 6 ikan dalam satu kali angkat. “Kalo ada ikan yang lewat secara bersamaan ya bisa kena semua, hasilnya biasa buat makan sendiri,” ujarnya.

Dwi Utomo, biasa mencari ikan dengan anco ini di sore hari setelah dia pulang kerja sebagai penjual sepeda ontel keliling.

“Biasanya ya jam tiga sore baru kesini, kebetulan ini kan sebentar lagi puasa, ya bisa habiskan waktu buat nunggu buka puasa,” pungkasnya.(den/gan)

Reporter : Deni Lukmantara.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments