KOTA PALU, Xtimenews.com – Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drs. Lukman Wahyu Hariyanto, MSi, memimpin tim kemanusiaan Polda Silteng untuk membantu warga desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, yang sejak Minggu (28/4) dilanda bencana banjir bandang. Akibatnya, paling sedikit 500 unit lebih rumah warga setempat terendam lumpur bercampur kayu dan bebatuan.
Kabidhumas Polda Sulteng AKBP Didik Supranoto, SIk, mengatakan, setelah mendapat laporan tentang terjadinya bencana banjir bandang yang melanda desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan, pada Minggu (28/4), Kapolda Sulteng langsung memerintahkan Kasat Brimob, Dirsabhara dan Dirpolair Polda Sulteng untuk menyiapkan tim sebanyak 2 SSK guna diterjunkan ke lokasi bencana untuk membantu warga masyarakat setempat yang sedang ditimpa musibah. Tim ini dipimpin langsung Kapolda Sulteng didampingi Kasatbrimobda Kombes Susnadi, SIK.
“setelah mendapat laporan tentang terjadinya bencana bsnjir bandang yang melanda desa Bangga, usai apel pagi Senin (29/4) Kapolda langsung perintahkan untuk mengirim 2 SSK pasukan guna membantu warga yang tertimpa banjir bandang di desa Bangga,” kata Kabidhumas.
Untuk menuju lokasi banjir bandang, tim agak mengalami hambatan karena akses jalan ke lokasi bencana penuh limpur bercampur kayu dan bebatuan yang hanyut bersama banjir. Karenanya, untuk menjangkau lokasi, Kapolda terpaksa menggunakan sepeda motor.
Tiba di lokasi bencana, tim kemanusiaan Polda Sulteng yang terdiri dari personel Polda Sulteng, polred Sigi, Polsek Dolo, didukung anggota TNI serta masyarakat setempat, dengan menggunakan peralatan seadanya langsung melakukan evakuasi terhadap korban, serta mengamankan harta bendanya ke tempat pengungsian.
Selanjutnya, melakukan pembersihan rumah warga dari genangan lumpur, termasuk pembersihan material yang menumpuk di ruas jalan.
“Terhadap warga masyarakat yang memerlukan perawatan medis, langsung ditangani tim medis Biddokkes Polda Sulteng yang saat itu juga turut diterjunkan ke lokasi bencana,” ujar Kabidhumas.
Dikatakan dalam pelaksanaan Ops Mantap Brata 2019, salah satu potensi kerawanan yang diperkirakan bakal terjadi selama pelaksanaan pemilu 2019 di Sulteng adalah terjadinya bencana alam banjir.
“Makanya, secara dini Polda Sulteng memprrsiapkan personel dalam satu tim yang akan digerakkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam,” ungkapnya.
Menurutnya, Polda Sulteng sangat menghargai kearifan lokal masyarakat khususnya masyarakat Kota Palu. Hal ini dapat dilihat dengan terpampangnya sebuah baliho di lapangan upacara Mapolda Sulteng yang berbunyi “isemapa maipiapa, mompaka sangu rara kita” Slogan ini dimaksudkan untuk menggugah seluruh personel Polda Sulteng sebagai bagian dari masyarakat terdampak bencana 28 September 2018 lalu untuk segera bangkit dan bekerja tanpa ditunda-tunda lagi dalam membangun Sulteng.
Banjir bandang yaag melanda desa Bangga yang mangakibatkan banyaknya rumah rumah dan lahan pertanian warga setempat yang rusak, serta terganggunya akses jalan ke kawasan ini, bermula ketika Minggu (28/4) siang, hujan dihulu sungai turun dengan derasnya yang berlangsung hingga pukul 18.30 wita. Akibatnya, air sungai meluap merembes hingga kepemukiman warga menyebabkan sekitar 500 unit lebih rumsh warga terendam air campur lumpur dan bebatuan serta material lainnya.(bas/den/gan)
Reporter : HM. Basri