Kasatlantas AKP Kadek Oka Sukarta saat memberikan keterangan pada awak media
MOJOKERTO, Xtimenews.com – Meningkatkatnya angka kecelakaan yang terjadi di Kota Mojokerto mendapat perhatian khusus dari Satlantas Polres Mojokerto Kota.
Pasalnya, hanya dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, Kamis (28/3/2019) terjadi dua kecelakaan fatal yang mengakibatkan dua korban meninggal dunia, setelah terlindas kendaraan roda besar. Meski terjadi di dua wilayah hukum yang berbeda (Polres Kabupaten Mojokerto dsn Polres Kota Mojokerto), namun itu menjadi peringatan serius bagi pengemudi, baik yang berasal dari Mojokerto atau wilayah lain.
Menurut Kasatlantas Polres Mojokerto Kota, AKP Kadek Oka Sukarta, dari tahun ke tahun angka kecelakaan di Kota Mojokerto terus meningkat. Itu terjadi karena berbagai faktor, khsusunya saat musim penghujan.
“Cuaca hujan dan kondisi beberapa ruas jalan yang rusak menambah besar resiko terjadinya kecalakaan,” ujar Kasatlantas AKP Kadek Oka Sukarta saat dihubungi Xtimenews, Jumat (29/3/2019).
Oleh karena itu, Kasatlantas mengimbau para pengemudi untuk sadar berlalu lintas. Sebab, masih banyak pengguna jalan yang tidak peduli dengan keselamatan berlalu lintas. Mereka cenderung ceroboh, dan terburu-buru, sehingga membahayakan pengguna jalan yang lain.
“Saya mengimbau bagi pengguna jalan agar berhati-hati dalam berkendara. Selalu waspada dan persiapkan diri dengan perlengkapan keselamatan serta yang paling penting patuhi peraturan lalu lintas,” imbau AKP Kade Oka Sukarta pada warga Mojokerto.
Dalam hal ini, Kasatlantas juga mengingatkan bahwa pelanggar lalu lintas bisa diproses pidana. Hal ini ditekankan pada siapapun pengguna jalan, khususnya pengemudi kendaraan besar yang kerap terlibat kecelakaan, hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Sebagai informasi, pada Kamis (28/3/2019) di Mojokerto terjadi dua kecelakaan yang mengakibatkan korban meniggal dunia. Nurkomariah (35), warga Dusun Karangasem, Desa Karangsemandeng, Kecamatan Balongpanggang, Gresik meninggal di tempat kejadian, usai sepeda motor yang dikendarainya dihantam drump truck nopol T-9897-DD yang dikemudikan oleh Imron Rosadi (49), warga Dusun Brayu Wetan, Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto.
Sementara pada Kamis malam, Muhammad Nur Habibur (14) santri asal Dusun Jati, Desa Kesimantengah, Kecamatan Pacet, Mojokerto juga harus meregang nyawa setelah terserempet mobil Jeep hingga terpelanting dan jatuh di tengah jalan saat hendak menyeberang. Naas, disaat bersamaan datang sebuah truck yang melindas kepalanya. Korban pun meninggal seketika. Kecelakaan itu terjadi di Jalan Raya Pacing, Bangsal, usai korban mengikuti pengajian di salah satu Pesantren di Kota Mojokerto. (joe/gan)