Jumat, November 22, 2024
BerandaIndexHeadlineWarga Dusun Gempal Galau, Kualitas Bangunan TPT Buruk

Warga Dusun Gempal Galau, Kualitas Bangunan TPT Buruk

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Sejumlah warga keluhkan adanya kwalitas buruk dari proyek pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT), tepatnya yang berada diwilayah Dusun Gempal, Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

Pasalnya, pekerjaan yang diketahui kurang lebih sekitar satu tahun lalu, kondisinya sudah banyak hancur alias bongkar. Hal itu di karenakan bahan campuran pasir dan semen yang ada, diduga jauh tidak sesuai dengan aturan dan asal-asalan.

Sehingga bangunan yang sebetulnya dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, baik mengenai fungsi maupun usia terkait kwalitas pekerjaan itu sendiri justru memberikan rasa kekecewaan terhadap warga yang menikmatinya.

Pantauan dilapangan tak sedikit bangunan yang bongkar bahkan ada beberapa titik terlihat rusak berat hal ini dikarenakan bangunan itu tepat berada pada pohon mangga. Sehingga akar pohon mangga merusak bangunan yang ada. Hal ini juga jadi perbincangan warga di salah satu warung kopi di Desa setempat.

Kondisi TPT di Dusun Gempal, Mojoanyar, yang Rusak berat.(Deni Lukmantara/xtimenews)

“Masa pekerjaan baru dapat satu tahunan dikerjakan sudah banyak yang bongkar. Waktu mengerjakannya dulu juga asal-asalan aja,” Ujar salah satu warga yang namanya tidak mau di sebutkan. Selasa (29/01/2019).

Dalam hal ini sudah tentu bahwa selain dari hasil pekerjaannya yang harus bagus, warga juga menginginkan adanya sebuah kwalitas proyek pembangunan yang lebih kuat dan bertahan lama. Sehingga secara pamanfaatan, dapat dirasakan sesuai dengan harapan bersama.

Lanjut warga, dulu waktu pertama pembangunan sebenarnya kami mau protes namun tidak ada tanggapan apapun, setau warga proyek itu turun langsung dari Provinsi. “Kalau cara pekerjaannya seperti ini, mending gak usah dikerjakan. Daripada harus buang anggaran pemerintah, toh kita yang merasakan,” Saut warga tersebut dengan rasa kecewanya.

“Dulu warga pernah bilang sama pekerja proyek, agar bangunan sedikit geser ke timur biar tidak terkena pohon mangga, namun tidak dihiraukan, mungkin takut rugi,” imbuhnya.

Namun dari pantauan media dilapangan belum diketahui persis bahwa proyek pekerjaan TPT tersebut dikerjakan oleh CV apa. Termasuk mengenai besaran anggaran yang digunakakannya bersumber dari mana belum juga diketahui, mengingat papan informasi pekerjaan dilapangan sudah tidak ada, dan prasasti tentang informasi proyek juga belum diketahui adanya.

Secara khusus, pemasangan papan nama proyek/prasasti diatur kembali oleh gubernur setempat dalam bentuk peraturan gubernur. Yang diatur antara lain berisi informasi tentang nomor dan tanggal IMB, lokasi kegiatan pembangunan, jenis kegiatan, data teknis bangunan, identitas pemilik, perencana, pengawas dan pelaksana pembangunan.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pihak yang bisa dikonfirmasi terkait pertanggung jawaban adanya pekerjaan yang hancur tersebut. Mengingat dari kepala desa setempat sendiri ketika hendak di konfirmasi, baik ke kantor desa maupun ke rumah pribadinya belum bisa ditemui karena menurut info lagi rapat di luar.(den/ron/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments