MOJOKERTO, Xtimenews.com – Belasan warga Dusun/Desa Ngembeh, kecamatan Dlanggu, kabupaten Mojokerto, menggelar unjuk rasa di depan balai Desa Ngembeh, Jumat (2/8/2019).
Mereka menolak keberadaan menara telekomunikasi yang berdiri di tengah lingkungan pondok pesantren Darut Taqwa. Menurut mereka, keberadaan menara dengan tinggi sekitar 41 meter tersebut bisa menimbulkan radiasi terhadap penduduk desa Ngembeh.
Solikan (44), perwakilan unjuk rasa warga RT 8 RW II, Desa Ngembeh, mengatakan, masyarakat tidak mengetahui waktu pembangunan menara telekomunikasi yang berdiri diatas tanah milik sekretaris desa Ngembeh.
“Pemilik lahan sama sekali tidak memberitahukan kepada kami tentang pembangunan tower (menara telekomunikasi). Tower sudah berdiri sekitar dua minggu yang lalu. Kami juga tidak ada sosialisasi terhadap pembangunan tower,” kata Solikan Jumat (2/8/2019).
Solikan, beserta massa lainnya, meminta gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk memindahkan menara telekomunikasi segera karena bisa mengeluarkan radiasi berjarak 5 meter dari lingkungan pondok pesantren dan masyarakat.
“Saya harap bu Khofifah mau membantu kami yang tidak berpendidikan, agar segera memindahkan tower di lingkungan kami, kalau perlu dihancurkan towernya,” ucap Solikan.
Unjuk rasa tersebut berlangsung dengan singkat. Pihak pemerintah desa kemudian mengundang perwakilan warga ke dalam ruangan balai desa, membahas tentang tower tersebut bersama kapolsek dan Koramil Dlanggu, kepala desa dan perwakilan dinas perijinan kabupaten Mojokerto.
Setelah membahas masalah tersebut di balai desa, kedua pihak mengakhiri pertemuannya dengan damai. Masa membubarkan barisannya secara tertib dan teratur.(den/gan)