Jumat, November 22, 2024
BerandaIndexHeadlineWabup Sidrap Narasumber Rakor Kemenko Kemaritiman di Palembang

Wabup Sidrap Narasumber Rakor Kemenko Kemaritiman di Palembang

Wakil bupati Sidrap saat menjadi narasumber di Palembang.(foto istimewa/xtimenews)

SIDRAP, Xtimenews.com – Wakil Bupati Sidrap, H Mahmud Yusuf tampil sebagai narasumber dalam Rapat Koordinasi yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Selasa (23/4/2019).

Rakor berlangsung di The Alts Hotel Kota Palembang Sumatera Selatan, dengan agenda Kaji Banding Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dari Sekam Padi. Acara dibuka Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Agung Kuswandono.

Peserta rakor sekitar 125 orang terdiri unsur pemerintah pusat, kepala daerah dan kepala dinas lingkungan hidup di Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur serta badan usaha terkait.

Dalam kesempatan itu Mahmud Yusuf memaparkan pemanfaatan energi terbarukan di Kabupaten Sidrap yakni pembangkit listrik tenaga angin yang dikelola investor Amerika PT UPC.

“Saat ini beroperasi PLTB Tahap I menghasilkan 75 megawat dari 30 turbin. Pembangunan tahap II direncanakan mulai tahun 2021, tambahan daya mampu melayani sekitar 70.000 rumah kapasitas 900 VA,” urai Mahmud.

Ditambahkannya, potensi angin khususnya di wilayah rencana investasi PT UPC mampu menggerakkan baling-baling turbin berdiameter 56 meter.

“Hasil penelitian PT UPC, kecepatan angin tersebut sudah lama dan diyakini akan tetap eksis hingga ratusan tahun ke depan,” kata Mahmud di hadapan para peserta.

Mahmud yang didampingi Kabid Tata Lingkungan, Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Sidrap, Syamsuar dan Kabid Tanaman Pangan, Nurlela, juga mengungkap potensi pengembangan energi listrik bio massa dari sekam padi.

“Potensi sekam di Kabupaten Sidrap sangat melimpah, berasal dari limbah pabrik penggilingan beras yang jumlahnya 323 lokasi yang tersebar pada seluruh kecamatan,” tutur Mahmud.

Rata-rata jumlah sekam yang dihasilkan per tahun, sambung Mahmud, mencapai kurang lebih 133.500 ton. “Hanya sekitar 33 ribu ton yang termanfaatkan untuk pembuatan batu merah, jadi tersedia sekitar 100 ribu ton lebih dapat digunakan untuk energi terbarukan,” sebut Mahmud lagi.

Di ujung paparannya, Mahmud menekankan pemanfaatan sumber energi sekam tidak hanya penyedia energi listrik dan mencegah pencemaran lingkungan, tapi memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.

“Pemerintah daerah sangat berkomitmen untuk mengembangkan aplikasi energi terbarukan, tentu peran investor dan dukungan pemerintah pusat sangat dibutuhkan,” tandas Mahmud.(Dar/den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments