Rabu, Desember 18, 2024
BerandaIndexPeristiwaDemi Kepentingan Warga, Kades Tolak Kehadiran Tambang Emas Ilegal

Demi Kepentingan Warga, Kades Tolak Kehadiran Tambang Emas Ilegal

Moutong Parimo,Xtimenews.com – Beberapa Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi-Moutong (Parimo) menolak kehadiran tambang emas ilegal di wilayahnya, karena mencemari lingkungan dan mengganggu sumber hidup masyarakat.

“Siapa pemilik tambang emas ilegal ini. Siapa yang izinkan mereka melakukan aktifitas tambang ilegal di wilayah ini, “geram Kepala Desa Paria, Adib saat ditemui media pada Rabu (12/12), di area pertambangan.

Tiga Kepala Desa, yakni Kades Paria Adib, Kepala Desa Tompo Ikhwan dan Kades Sibatang Thamrin Hasan, sepakat menolak aktivitas tambang emas ilegal di wilayahnya karena merusak lingkungan dan mencemarkan air sungai yang menjadi sumber kebutuhan hidup warga.

Ketiganya mengatakan, kehadiran aktivitas penambangan emas ilegal di Sungai Palili, kampung Rambai, desa Tompo, desa Sibatang, dan di kampung Cabang Kiri kecamatan Moutong benar-benar mencemari lingkungan serta mengganggu kehidupan warga masyarakat.

Areal aktivitas tambang di hulu sungai Taopa merubah kualitas warna air sungai yang dulunya sangat jernih, kini menjadi keruh dan kotor. Padahal kebutuhan air penduduk setempat sangat bergantung pada air sungai yang mengalir di desanya.

“Untuk kebutuhan air bersih, cuci dan mandi warga desa menggunakan air sungai. Tapi sekitar empat bulan terakhir ini air sungai tak bisa lagi dikonsumsi karena sudah keruh dan kotor, “kata Kepala Desa Tompo Ikhwan, yang turut ditimpati Kepala Desa Sibatang Thamrin Hasan.

Sekedar diketahui, desa yang kena imbas buruk atas kehadiran tambang emas ilegal di wilayah ini antara lain desa Paria, desa Tompo, desa Sibatang dan masih banyak lagi desa di kecamatan Moutong.

Hendra, salah seorang warga setempat mengaku akhir-akhir ini sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air, baik untuk kebutuhan makan-minum, mandi dan cuci.

“Selama ini kebutuhan air untuk dapur, mandi dan cuci kami ambil dari sungai, tapi sekarang sudah sulit karena sudah keruh dan kotor akibat adanya aktifitas tambang ilegal di hulu sungai, “keluh Hendra.

Ia semakin khawatir, karena aktifitas tambang ilegal ini sudah menggunakan peralatan berat seperti eskavator. Penambang menggali dan mengola material tanah kemudian membuang limbahnya langsung ke sungai.

“Cara kerja seperti ini sangat mengancam dan membahayakan kehidupan warga, “ujarnya.

Para Kepala Desa dan warga berharap aparat penegak hukum dapat segera mengambil sikap tegas dan menindak para pelaku agar kualitas air sungai bisa kembali seperti sediakala sehingga layak dikonsumsi untuk kebutuhan hidup warga.

“Kalau pun pengelola tambang emas ilegal ini ada yang lindungi, tapi warga mohon aparat dan pemerintah bisa mengambil sikap tegas menutup kegiatan ini untuk melindungi sungai sebagai sumber kebutuhan hidup warga, “pinta warga masyarakat yang diamini para Kepala Desa. (Ditha)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments