Sejumlah kontraktor di Mojokerto, Jombang, Tuban dan sekitarnya diberi materi cara membuat bangunan tahan gempa oleh pakar gempa dari Universitas Indonesia (UI), Josia Irwan Ristandi. Acara ini dikemas dalam Ngopi Bareng dengan Semen Holcim di Hotel Ayola, Selasa (06/11).
Dihadapan puluhan kontraktor dan pengembang perumahan ini, Josia berbicara tentang sistem ideal konstruksi rumah tahan gempa dan mengupas sejumlah kerusakan bangunan akibat genoa di Lombok, Palu dan Donggala beberapa waktu lalu.
“Kalau ada bagian bangunan rusak saat gempa, misalnya tembok atau plafon itu wajar. Asal masih dalam batasan normal. Karena bangunan plafon misalnya sekarang sudah menggunakan kontruksi gantung,” ungkapnya.
Nah, untuk membuat bangunan tahan gempa, kata Josia, kontraktor harus melakukan serangkaian pengujian untuk mengetahui likuifaksi tanah di lokasi yang akan dibangun. Serta melakukan penguatan pada rangka bangunan dengan membuat sistem pengait dan pengikat kolom yang lebih panjang.
“Membuat bangunan yang aman dan tahan gempa ini seperti asuransi, harus keluar biaya tapi kegunaannya tidak kita inginkan. Kita bayar asuransi kesehatan, tapi kota tidak ingin sakit,” ujarnya.
Konstruksi rumah tahan gempa ini harus dilengkapi kolom-kolom pengikat yang bisa menjaga agar dinding tak roboh meskipun terkena guncangan. Elemen kolom beton bertulang yang dipasang harus membentuk sistem satu ikatan yang utuh dengan pengikat lainya.
Sementara itu, Johanna Daunan, Head of Customer, Marketing PT Holcim Indonesia mengatakan, kegiatan Ngopi Bareng semen Holcim ini merupakan bagian dari program edukasi masyarakat terkait pemilihan kualitas bahan bangunan.
“Mojokerto menjadi salah satu kota di Jatim yang sedang banyak berbenah. Membangun atau merenovasi rumah, kini semakin mudah dengan banyaknya pilihan produk. Tetapi kita perlu ingat, bahwa yang terutama adalah kemudahan dalam proses aplikasi, kualitas, serta mutu agar bangunan agar dapat bertahan lama,” ungkapnya.
Kata Johanna, semen Holcim kini memiliki produk semen mortar yang sangat efektif digunakan sebagai bahan bangunan yang aplikatif. Karena penggunaannya cepat, hemat biaya dan hasilnya maksimal.(sma/udi)