SIDOARJO, Xtimenews.com – Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Rahmat Muhajirin Center mendampingi kasus penganiayaan yang melibatkan seorang pelajar Difabel (Different Ability).
Pelajar tersebut bernama Dido Oktaviansyah (17), menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok komunitas bela diri pada tanggal 24/11/2021 lalu. Akibatnya Dido mengalami luka dan lebam di sekitar mata sebelah kiri.
Erwin, ibu kandung Dido menceritakan kejadian yang menimpa anaknya bulan lalu. Awalnya, Dido membeli seragam beladiri berlogo Kera Sakti melalui online. Karena senang, oleh Dido seragam itu dipakai berjalan – jalan di sekitar Desa Geluran, Jalan Jeruk 2, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
“Mungkin pas Dido memakai baju itu, ada kelompok bela diri lain yang merasa tertantang atau tersinggung. Sehingga anak saya sudah ditarget oleh mereka,” ucap Erwin, Sabtu, (25/12/2021).
Dido dijemput dirumah oleh temannya bernama Angga lalu diajak ke Lapangan Kedung Turi, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Disanalah Dido menjadi objek baku hantam oleh keempat pelajar yang usianya tidak jauh beda dengan Dido.
Melihat kondisi Dido sudah lemas tak berdaya, keempat pelajar itu meninggalkan Dido sendirian di lapangan dengan kondisi memar di wajah. Menurut pengakuan Dido, ia diantar pulang oleh seseorang tak dikenal yang berada di balai desa yang lokasinya tak jauh dari lapangan.
“Waktu itu di tempat kerja saya di video call sama ibu, saya kaget melihat kondisi Dido wajahnya memar, saya langsung pulang lalu membawa Dido kerumah sakit,” ungkap Erwin kepada wartawan.
Masih dikatakan Erwin, Orang tua keempat pelajar yang menganiaya Dido sudah meminta maaf kepadanya. Sebagai pertanggungjawaban seluruh biaya pengobatan Dido ditanggung oleh mereka. Sebelumnya Erwin sempat menempuh jalur hukum melalui Posbakum RM Center. Namun karena ada itikad baik dari orang tua keempat pelaku akhirnya Erwin mencabut laporan kasus tersebut.
“Saya kesini mau mengucapkan terima kasih kepada Posbakum RM Center. telah mendampingi kasus anak saya hingga tuntas dan mendampingi trauma healing,” kata Erwin di kediaman Rahmat Muhajirin.
Sementara itu, mewakili Posbakum RM Center, Mimik Idayana anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo mengatakan, pihaknya tidak hanya mendampingi hingga kasusnya selesai namun juga melakukan trauma healing untuk korban baik fisik maupun psikologis.
“Sejauh ini perkembangan korban masih kita pantau, terutama psikologisnya. Pasca dilakukan trauma healing oleh Yayasan Disabilitas di Sidoarjo,” terang Mimik.
Mengenai keempat pelaku yang menganiaya Dido, Mimik menyampaikan nantinya akan diberi pembinaan oleh instansi terkait melalui orang tuanya masing-masing. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, keluar keempat pelaku bersedia menanggung biaya pengobatan Dido.
“Karena mereka masih dibawah umur jadi pembinaan dilakukan melalui orang tuanya masing-masing dan keluarga pelaku bersedia membiayai pengobatan Dido hingga sembuh,” tutupnya.(vin/gan)