MOJOKERTO, Xtimenews.com – Sosok pocong dan kuntilanak berkeliaran di jalur protokol yang menjadi akses menuju Kota Mojokerto. Kedua sosok hantu itu mengampanyekan agar warga dirumah saja sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.
Hantu yang biasanya ada di film film ini bukanlah sungguhan, melainkan sekelompok orang yang bertugas mengkampanyekan pemberlakuan PPKM darurat hingga 20 Juli 2021 mendatang.
Keluarga pocong dan kuntilanak itu dibawa oleh Polres Mojokerto digunakan untuk menghantui warga yang masih nekat keluyuran dan masih nekat nongkrong di warung-warung di tengah PPKM darurat yang sedang berlangsung.
Kelompok hantu jadi-jadian itu juga menakut-nakuti pengendara yang tetap nekat menuju Kota Mojokerto. Salah satunya di titik penyekatan simpang lima Kenanten Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Penyekatan dilakukan agar tidak terjadi kerumunan dan keramaian di pusat kota selama pemberlakuan PPKM Darurat.
Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander mengatakan, langkah ini sebagai upaya untuk mengurangi mobilitas masyarakat selama pemberlakuan PPKM skala darurat Jawa-Bali.
“Teatrikal hantu ini untuk memperingatkan masyarakat cukup dirumah saja. Agar kita bisa menurunkan angka penyebaran COVID-19 di Kabupaten Mojokerto,” kata Dony kepada wartawan, Kamis 8 Juli 2021 tengah malam.
Dony menginformasikan, rumah sakit di Kabupaten Mojokerto saat ini dalam kondisi penuh. Selain itu tenaga kesehatan juga sudah mulai berkurang akibat terpapar virus COVID-19. “Termasuk TNI Polri. Saya minta masyarakat tetap dirumah saja,” ujarnya.
Dony berharap agar seluruh masyarakat mematuhi peraturan PPKM darurat COVID-19 di wilayah Kabupaten Mojokerto yang masih berlangsung.(den/gan)