MOJOKERTO, Xtimenews.com – Komandan Kodim 0815/Mojokerto Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, S.H., bersama Bupati Mojokerto dr. Hj. Ikhfina Fahmawati, M.Si., dan Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, S.I.K., M.H., memimpin apel gelar pasukan penegakan disiplin protokol kesehatan dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Apel gelar pasukan penegakan disiplin protokol kesehatan berlangsung di Lapangan Apel Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada Nomor 99, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Kamis (09/06/2021), dihadiri Pabungdim 0815 Mayor Inf Nuriman Siswandi, Wakapolres Mojokerto Kompol Ridho Tri Putranto, SH., S.I.K., M.Si., Ka OPD Kabupaten Mojokerto, Para PJU dan Kapolsek jajaran Polres Mojokerto, para Danramil jajaran Kodim 0815/Mojokerto, serta gabungan peserta apel terdiri dari TNI, Polri, Pemda, Dishub, Satpol PP, BPBD, PMI, Tiga Pilar Desa/Kelurahan (Kades/Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas) dan Relawan Kabupaten Mojokerto.
Dalam sambutannya, Dandim 0815/Mojokerto Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, S.H., menyampaikan, perkembangan situasi penyebaran Covid-19 secara global terjadi peningkatan secara signifikan, dibeberapa negara yang dianggap gagal dalam penanganan Covid-19 seperti di negara India, Brazil, Meksiko dan Bangladesh, bahkan disalah satu negara di Asia yaitu Malaysia.
Tentunya kita semua tidak mau dianggap gagal dalam menangani Covid-19 di Negara Indonesia yang kita cintai ini, khususnya di Wilayah Kabupaten Mojokerto. Kita mengharapkan seluruh elemen masyarakat yang ada di Mojokerto ini patuh terhadap protokol kesehatan dan bahu membahu, bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk dapat menekan secara terus menerus peningkatan Covid-19 sampai nantinya hilang.
Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, S.H., melanjutkan, salah satu negara di Asia yaitu Malaysia saat ini diberlakukan Lockdown dengan membatasi aktivitas masyarakatnya sangat ketat. Hal ini berdampak juga terhadap negara kita, di mana banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dipulangkan ke Indonesia. Hal ini harus mendapat perhatian serius dari kita semua dalam melakukan penanganan Pekerja Migran tersebut setelah tiba di Indonesia karena tidak menutup kemungkinan beberapa dari mereka akan membawa varian-varian baru Covid-19.
Perlu diketahui, lanjut Letkol Dwi, saat ini sudah sangat banyak varian-varian baru Covid-19 yang penularannya lebih cepat daripada varian-varian sebelumnya, seperti contohnya varian B.16.17 yang menyerang sebagian besar rakyat di India. Varian B.1351 menyerang rakyat di Afrika Selatan dan varian B.117 yang menyerang rakyat di Inggris. Tiga varian yang sangat mudah menular tersebut sudah masuk ke Indonesia dan menuntut kita semua untuk lebih waspada.
Masih lanjutnya, dari data yang didapat, varian jenis B.1617 sudah ditemukan di Kepulauan Riau 1 kasus dan DKI Jakarta 1 kasus. Varian B.117 ditemukan di Sumatera Utara 2 kasus, Sumatera Selatan 1 kasus, Banten 1 kasus, Jawa Barat 5 kasus, Jawa Timur 1 kasus, Bali 1 kasus dan Kalimantan Timur 1 kasus. Kemudian varian B.1351 telah ditemukan di Bali 1 kasus.
Abituren Akmil Angkatan 2000 ini, menegaskan, kendati Pemerintah sudah melarang mudik pada libur lebaran Idul Fitri lalu, dengan mendirikan pos-pos penyekatan dimana-mana, namun kenyataannya masih banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap himbauan dan larangan dari pemerintah. Ketidak patuhan tersebut berakibat kenaikan positif Covid-19 di beberapa daerah, termasuk di wilayah Jawa Timur, yang sekarang menjadi perhatian Satgas Covid-19 Pusat.
Kejadian tersebut harus mendapat perhatian sungguh-sungguh dari Pemda, TNI/Polri, relawan dan seluruh elemen masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto sehingga kondisi tersebut jangan sampai terjadi di Mojokerto.
Menyikapi perkembangan Covid-19 yang terjadi di negara-negara di dunia dan di negara kita harus menjadi cambuk untuk kita semua untuk lebih serius dalam melaksanakan penanganan terhadap Covid-19.
“Mari kita saling peduli dan saling mengingatkan kepada diri sendiri, keluarga, tetangga dan sesama untuk mendisiplinkan diri, patuh terhadap protokol kesehatan dengan melaksanakan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas), serta 3T (testing, tracing dan treatment),” pintanya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, mantan Danyonif Raider Khusus 752/Vira Yudha Sakti, Sorong – Papua Barat, menegaskan sekaligus mengajak untuk melengkapi data Posko PPKM Mikro dan mengefektifkan PPKM Mikro di tingkat Desa serta melaporkan secara real 3T maupun 5M, melaksanakan pengawasan intensif terhadap kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan di wilayah masing-masing dengan mendisiplinkan patuh protokol kesehatan, meningkatkan sinergitas dengan mengedepankan bekerja secara bersama-sama dan bersama-sama bekerja dalam penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing.
Tidak itu saja, Dandim juga meminta untuk menghilangkan ego sektoral, tetap kompak dan tetap semangat dalam melaksanakan tugas PPKM Mikro sampai dengan tingkat RT. “Laksanakan terus himbauan-himbauan di tempat-tempat ibadah, pasar, maupun ruang publik lainnya, agar masyarakat patuh secara sadar terhadap protokol kesehatan karena Covid-19 masih ada,” pungkasnya.(den/gan)