MOJOKERTO, Xtimenews.com – Polisi Polres Mojokerto masih menyelidiki misteri kematian Ananda Putra Wiyanto alias Nanda (18) pria asal Dusun Soso Desa Cepoko Limo Kecamatan Pacet, Mojokerto yang diduga menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia.
Meski jasad almarhum Nanda sudah dimakamkan selama 2 hari, polisi terpaksa harus membongkar makam putra pertama pasangan dari Wiwik Nur Astutik (37) dan Agus Heriyanto (41). Itu dilakukan polisi setelah orang tua korban melaporkan ke pihak kepolisian, tentunya guna melengkapi penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldy Hangga Putra mengatakan, kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian pria yang bekerja sebagai karyawan kafe di wilayah Pacet itu mencuat setelah orang tua korban melapor ke pihak kepolisian.
Penyidik Satreskrim Polres Mojokerto mendatangkan dokter forensik dari rumah sakit Bhayangkara Pusdik Shabara Porong untuk melakukan pembongkaran makam pada Selasa (5/1) malam.
“Kita mendatangkan dokter forensik ke daerah Pacet untuk melakukan gali kubur kemudian melaksanakan autopsi jenazah untuk mengetahui penyebab meninggalnya saudara Nanda,” kata Rifaldy kepada wartawan di kantornya, Jumat (8/1/2021).
Namun, mantan Kasat Reskrim Polres Bojonegoro belum bisa menyampaikan hasil autopsi yang dilakukan dokter.
“Untuk hasil autopsi akan kita koordinasikan lebih lanjut kepada rumah sakit dan dokter,” terangnya.
Lalu, apakah hal itu menyiratkan dugaan Nanda merupakan korban penganiayaan yang menyebabkan korban meningga? Rifaldy enggan berspekulasi. Yang pasti, pihaknya sedang berupaya keras menguak tabir tewasnya pria lajang yang baru bekerja sebagai karyawan kafe di wilayah Kecamatan Pacet tersebut.
“Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, Nanda meninggal secara tidak wajar. Tiba-tiba sakit koma di RS, lalu setelah 6 hari kemudian yang bersangkutan meninggal dunia. Dari informasi tersebut kita melakukan penyelidikan untuk mendalami kejadian tersebut,” bebernya.
Dari keterangan pihak keluarga, lanjut Rifaldy, indikasi adanya insiden pemukulan kepada almarhum Nanda itu terjadi diantara tanggal 26-27 Desember 2020, dini hari.
Saat ini, pihaknya masih meminta keterangan sejumlah saksi serta mengumpulkan barang bukti yang ada.
“Sudah ada beberapa saksi yang kita minta keterangan, teman korban dan tempat dia bekerja,” ujarnya.
“Saat ini masih dalam pendalaman, mudah-mudahan akan segera terungkap siapa pelakunya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ananda Putra Wiyanto alias Nanda (18) pria asal Dusun Soso Desa Cepoko Limo Kecamatan Pacet, Mojokerto diduga menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia. Nanda tewas setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama satu Minggu.
Orang tua korban melihat ada kejanggalan di balik kematian pria yang berprofesi sebagai pegawai kafe di wilayah Kecamatan Pacet itu. Mereka melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian untuk mengungkap kematian anak pertamanya.
Ibu korban Wiwik Nur Astutik (37) menceritakan, Nanda dikabarkan kecelakaan dan menjalani perawatan di rumah sakit oleh bos kafe yang bernama GM (24) pada Minggu (26/12/2020). Namun, sebelum dikabarkan mengalami kecelakaan, pria yang dikenal pendiam itu memberikan kabar bahwa dirinya akan menginap di tempat bosnya di Kecamatan Ngoro pada Sabtu (26/12/2020).
Melalui pesan whatsapp (WA), Nanda mengirim foto untuk meyakinkan jika dia menumpang mobil bosnya. Ia meninggalkan motor miliknya di kafe.
Nanda tidak sadarkan diri selama sepekan dirawat di RSUD Sidoarjo. Hingga pada Minggu (3/1/2021), Nanda menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 13.00 WIB.
Pada hari yang sama, jenazahnya dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Soso pukul 16.00 WIB.
Pihak keluarga sempat bertanya kepada perawat di klinik Ngoro yang menangani dan menjahit luka di kepala Nanda. Karena saat itu, korban masih dalam kondisi sadar.(den/gan)