MALANG, Xtimenews.com – Peningkatan kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi juga terjadi di Kota Malang dalam beberapa pekan terakhir, bahkan data Satgas Covid-19 Jatim menyebutkan sebanyak 1.630 orang dari total kasus di Malang ternyata tidak memiliki gejala.
Berdasarkan pantauan laman Jatim Tanggap Covid-19 per 16 Desember 2020 menyebutkan total kasus kumulatif sejak awal pandemi di Kota Malang telah mencapai 2.925 kasus.
Dari jumlah tersebut, pasien Covid-19 yang memiliki gejala hanya 1.295 orang, sedangkan 1.630 lainnya tidak bergejala. Sedangkan sebanyak 21 orang lainnya ditemukan positif dengan riwayat perjalanan, dan sebanyak 2.313 orang diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan.
Sementara dari total kasus, yang telah sembuh sebanyak 2.411 orang, sebanyak 278 orang telah meninggal dunia. Dengan begitu fatality rate (tingkat kematian akibat kasus) Kota Malang sebesar 9,50 persen, dan recovery rate (tingkat kesembuhan) mencapai 82,43 persen.
Saat ini pasien aktif atau yang masih dalam perawatan di Kota Malang sebanyak 236 orang sehingga kota wisata ini memiliki score 1,51 dengan risiko tinggi alias zona Merah. Score saat ini meningkat dibandingkan sebelumnya yang mencapai 2,01 atau daerah dengan risiko sedang.
Pasien aktif tersebut saat ini sedang dirawat di RS rujukan sebanyak 62 orang, dan melakukan isolasi mandiri sebanyak 130 orang, dan orang dengan suspect/probable yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 100 orang.
Adapun rata-rata penambahan kasus baru di Kota Malang dalam 6 hari terakhir ini cukup tinggi melebihi angka kesembuhan per harinya. Tercatat pada 11 Desember kasus bertambah 40 kasus dengan yang sembuh hanya 9 orang, selanjutnya 12 Desember ada tambahan 67 kasus yang sembuh 20 orang, disusul 124 kasus pada 13 Desember yang sembuh 57 orang, pada 14 Desember ada 97 kasus yang sembuh 73 orang, 15 Desember ada 89 kasus, yang sembuh 78 orang dan 16 Desember ada 91 kasus baru yang sembuh 46 orang.
Selain melakukan upaya penindakan terhadap protokol kesehatan melalui operasi yustisi, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan RS Darurat Lapangan (RSDL) Ijen Boulevard Malang dengan kapasitas 306 bed guna mengantisipasi peningkatan jumlah kasus di Malang Raya.
“Kemarin kita meresmikan RS Darurat Ijen Boulevard di Malang, mekanisme yang diberlakukan sama dengan yang di RSDL Indrapura Surabaya. Harapannya yang ringan sampai sedang itu dilayani di sini, dan yang gejala sedang sampai berat dirujuk di RS rujukan Covid-19,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam rilisnya, Kamis (17/12/2020).
Wali Kota Malang Sutiaji mengucapkan terima kasih dan bersyukur dengan adanya RS lapangan ini. Pembangunan RS tersebut memang awalnya sesuai dengan keinginan Pemkot Malang. Namun, setelah angka pertambahan Covid-19 melandai maka usulan itu tidak jadi direalisasi. Disamping itu, Pemkot Malang sudah mengoperasikan safe house.
“Namun saat ini RS ini menjadi kebutuhan. Waiting list di safe house sudah 25 pasien,” ujarnya.
RS juga diperlukan jika ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan direkomendasikan untuk melakukan isolasi mandarin, namun tidak bisa direalisasikan.
Isolasi mandiri bisa dilakukan dengan syarat, secara psikologi pasien mampu menjaga dirinya sendiri, rumahnya memungkinkan untuk digunakan isolasi mandiri, dan masyarakat maupun dinas-dinas harus mendukung.
“Ketika ketiga-tiganya ini tidak terpenuhi, maka ada keharusan isolasi di RS Lapangan,” ujarnya.(yan/gan)