MOJOKERTO, Xtimenews.com – Kericuhan terjadi di kantor Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto, jalan RA Basoeni Kecamatan Sooko. Kericuhan terjadi, antara petugas pembagi nomor antrean dengan ratusan warga yang di domisili pemilih pemula yang akan mengurus e-KTP.
Kericuhan sempat terjadi di depan gerbang kantor Dispendukcapil hingga menyebabkan gerbang besi setinggi 2 meter roboh.
Pengakuan Rizka Nur Fadilah Ali (17) salah satu pelajar asal Kecamatan Pacet mengaku datang ke kantor Dispendukcapil sejak pukul 04.00 WIB.
“Tadi itu kondisinya ramai banget, nomor antrean sempat dibagi di gerbang oleh petugas. Warganya masuk sendiri gerbangnya sampai roboh,” kata Rizka kepada wartawan Sabtu (21/11/2020).
Akibat kericuhan itu, lanjut Rizka, membuat warga saling dorong hingga membuat beberapa warga terjatuh.
“Kalau yang terluka tidak tahu, tapi ada yang terjatuh terus gemetar sampai mau pingsan,” terangnya.
Rizka mengaku kedatangannya ke Dispendukcapil lantaran ia mendapatkan surat dari KPU Kabupaten Mojokerto diminta mengurus e-KTP agar mendapatkan hak suara di Pilbup Mojokerto 2020.
“Iya dapat surat dari KPU Mojokerto,” cetusnya.
Sementara Kapolsek Sooko AKP Amat mengatakan, pembubaran dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terjadi penumpukan antrean di kantor dispendukcapil.
“Kami bubarkan setelah mendapat informasi dari masyarakat,” ujarnya.
Menurut Amat, warga yang mengurus e-KTP didominasi oleh pemilih pemula setelah mendapatkan surat dari KPU Kabupaten Mojokerto sehingga membuat ratusan warga berbondong-bondong mendatangi kantor dispendukcapil.
“Satu hari dibatasi 250 orang, sehingga banyak yang berebut nomor antrean. Kami sudah koordinasikan dengan pihak dispendukcapil agar tidak terulang lagi,” tandasnya.(den/gan)