Pilbup Mojokerto Memanas, Ikbar Dituding Bohong Soal Sumbangan Dana Kampanye
MOJOKERTO, Xtimenews.com – Pilbup Mojokerto 2020 semakin memanas, simpatisan Pungkasiadi-Titik Masudah (Putih) kembali menyerang pasangan nomor urut 1 Ikfina Fahmawati-Muhammad Albarraa (Ikbar) melalui media sosial (medsos).
Kali ini simpatisan pasangan nomor urut 3 itu menuding pasangan Ikbar membohongi masyarakat soal sumbangan dana kampanye Pilbup Mojokerto 2020.
Kritik tersebut dilayangkan simpatisan pasangan bupati-wabup Putih, Boga Septon Kurniawan (42) berupa video pendek menggunakan akun medsos Facebook dan Tiktok miliknya pada Selasa (3/11).
Video berdurasi 14 detik ini memperlihatkan Cawabup Barraa menyampaikan pernyataan di hadapan banyak orang. Putra pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim ini menyatakan tidak ada yang memodali, membiayai atau mensponsori kampanye Ikbar di Pilbup Mojokerto 2020.
“Bahwasannya Ikbar ini, saya ini berjalan kampanye dan seterusnya mboten enten (tidak ada) sponsor, tidak ada yang membiayai, tidak ada yang memodali,” kata Barraa dalam video tersebut.
Boga membubuhkan tulisan pada detik ke 8 video tersebut. Yakni dengan kalimat ‘mbujuk tah pean’ (Berbohongkah anda). Selanjutnya pada detik ke-11, dia menayangkan foto berita media cetak lokal yang menunjukkan pasangan Ikbar ternyata menerima sumbangan untuk kampanye Rp 100 juta.
“Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu. Mojokerto, keras slurr gak usah lebay. Biasa ajah loh,” tulis Boga dalam postingan video tersebut di Facebook.
Boga mengaku mendapatkan video pernyataan Barraa tersebut dari grup WhatsApp Merah Delima. Dia memposting video itu di medsos tanpa mengubah pernyataan Cawabup nomor urut 1 tersebut. Mantan Kepala Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet ini hanya membutuhkan tulisan pada video yang dia unggah.
“Saya buat sendiri pakai editan Tiktok, saya posting di Tiktok dan Facebook,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (5/11/2020).
Simpatisan pasangan Putih ini sengaja mengunggah video Barraa ke medsos sebagai bentuk kritik.
“Mengkritisi kebenaran apa yang disampaikan seorang calon wakil bupati ketika dia berbicara di hadapan publik bahwa Ikbar tidak menerima sumbangan, sponsor dan lain-lain, tapi pada kenyataannya di KPU kan ada itu sumbangan Rp 100 juta. Omongannya terbukti bohong. Kalau Yoni (pasangan Yoko Priyono-Choirun Nisa) bicara begitu tidak jadi masalah karena sumbangan pasangan Yoni nol,” terang Boga.
Ia menampik sengaja memposting video Barraa untuk kampanye negatif yang bisa merugikan pasangan Ikbar. Menurut dia, postingan tersebut bentuk reaksi dirinya sebagai warga Kabupaten Mojokerto yang enggan dibohongi. Boga menilai unggahannya di medsos justru menguntungkan pasangan Ikbar.
“Harusnya ikbar berterimakasih. Ini kritikan untuk membangun karakter seorang pemimpin. Kalau bicara, ke depannya harus berhati-hati supaya tidak menjadi bumerang. Karena masyarakat semakin kritis,” tegasnya.
Laporan penerimaan sumbangan dana kampanye tiga paslon bupati-wabup kontestan Pilbup 2020 diumumkan di situs resmi KPU Kabupaten Mojokerto. Pada pengumuman nomor 648/PL.02.5-Pu/3516/KPU-Kab/X/2020, pasangan Ikbar melaporkan menerima sumbangan dari badan hukum swasta Rp 100 juta. Pasangan nomor urut 1 ini juga menggunakan dana pribadi Rp 283.645.000.
Pasangan Putih melaporkan dana kampanye mereka Rp 762.250.000. Bersumber dari dana pribadi calon Rp 707.750.000 dan sumbangan dari perseorangan Rp 57.500.000. Sedangkan pasangan nomor urut 2, Yoni melaporkan dana kampanye Rp 1,155 miliar yang semuanya dari dana pribadi calon.
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Ikbar Santoso menjelaskan, sumbangan dana kampanye Rp 100 juta diterima pasangan ikbar dari Yayasan Amanatul Ummah. Yayasan ini milik keluarga Barraa sendiri. Seperti diketahui, ayah Barraa merupakan Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah.
“Sumbangan itu dari keluarga Gus Barraa sendiri, bukan dari orang lain. Lalu apa salahnya. Kalau dari keluarga kan untuk kepentingan kemenangan, itu bentuk dukungan keluarga. Tidak ada kepentingan untuk membesarkan pondok, kan pondok sudah berjalan. Kalau dari yang lain kan ada kepentingan macam-macam makanya kami tolak,” jelasnya.
Kali ini Santoso memilih membiarkan saja kritik yang dilayangkan simpatisan Putih terhadap Ikbar. Pihaknya tidak akan menempuh upaya hukum.
“Kami tidak akan terpengaruh upaya lawan menjatuhkan kami. Itu biasa saja karena mereka kan ingin kami ini jatuh, tapi kami tetap survive, tetap turun menyapa masyarakat, kami fokus pada pemenangan. Capek kami lapor-lapor,” pungkasnya.(den/gan)