Sabtu, November 23, 2024
BerandaIndexDukacitaDerita COVID-19 Mantan Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus Meninggal Saat di Klinik...

Derita COVID-19 Mantan Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus Meninggal Saat di Klinik Lapas

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Mantan Wali Kota Mojokerto KH Mas’Ud Yunus meninggal dunia saat masih di Klinik Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Kamis (27/08/2020). Sebelum tutup usia Kiai Ud menderita sesak nafas disertai batuk.

“Tidak masuk Rumah sakit masih di Klinik lapas, kemarin batuk kemudian malamnya sesak nafas, tadi siang meninggal, jadi cepat,” kata Istiqaroh keponakan Kiai Ud kepada wartawan, Kamis (27/8).

Sebelumnya mantan Wali Kota Mojokerto periode 2013-2018 itu dikabarkan meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di RS Mitra Keluarga, Sidoarjo.

Istiqaroh menjelaskan, saat itu keluarga mendapat kabar Kiai Ud meninggal dunia sekitar pukul 12.30 WIB. Karena suspect corona proses pemakaman akan dilakukan sesuai dengan protokol COVID-19.

“Kami mohon maaf apabila masih hidup beliau mempunyai kesalahan, ini karena beliau ada suspect jadi pemakaman akan dilakukan secara protokol COVID-19,” terangnya.

Sejak pandemi COVID-19 pada bulan Maret lalu, keluarga mantan Wali Kota Mojokerto itu tidak pernah menjenguk almarhum karena dilarang.

“Sudah lama tidak bertemu terahir bulan Maret kemarin, kerana tidak bisa,” ujarnya.

Terakhir bertemu keluarga kondisi Kiai Ud dalam keadaan sehat tidak menderita sakit apapun.

“Kalau soal suspect lebih jelasnya silakan tanya ke Dinas Kesehatan. Mohon doa nya dan mohon dimaafkan,” jelasnya.

Sementara data pers rilis dari humas Kemenkumham Jatim, satu WBP Lapas Kelas I Surabaya berinisial MY meninggal dunia setelah terkonfirmasi terpapar COVID-19. Sebelum meninggal, MY memiliki penyakit penyerta diantaranya diabetes, hipertensi dan jantung koroner.

Kalapas Surabaya, Gun Gun Gunawan yang baru saja berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membenarkan informasi tersebut. “Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya salah satu warga binaan kami berinisial MY pada pukul 12.43 WIB di RS Mitra Keluarga Waru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gun Gun menceritakan kronologis kejadiannya. Menurutnya, MY termasuk dalam salah satu warga binaan yang pernah melakukan kontak dengan salah satu WBP yang dinyatakan positif COVID-19. Namun, tidak menunjukkan gejala atau tergolong OTG. Meski begitu, pada 26 Agustus 2020 pukul 18.00 pihak lapas tetap memindahkan MY ke blok kesehatan guna menjalani isolasi. “Karena hasil swab yang dilakukan tanggal 25 Agustus, MY dinyatakan terdeteksi Covid-19,” ujarnya.

Selanjutnya, pada tanggal 27 Agustus 2020 pada pukul 7.52 WIB, MY menunjukkan gejala batuk dan sedikit sesak. Sejam kemudian, pihak lapas melakukan koordinasi dengan RS Rujukan Mitra Keluarga, Waru. Pada pukul 11.15 WIB, dengan dikawal petugas lapas, MY diberangkatkan ke rumah sakit. Sekitar satu jam dirawat di rumah sakit, MY mengalami penurunan irama jantung menjadi 30 kali/ menit. Lima menit berselang, gambaran asystole kemudian flat yang menandakan MY meninggal.

Gun Gun mengaku sangat kehilangan. Menurutnya, MY selama ini menjadi tokoh di Lapas. Pasalnya, selama di lapas MY menjadi pengasuh pondok pesantren dan jamaah Masjid Nurul Fuad Lapas yang terletak di Kecamatan Porong. “Kami sangat kehilangan, semoga almarhum khusnul khotimah,” harapnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments