Sabtu, November 23, 2024
BerandaPemerintahanTunda Sejumlah Pekerjaan, DPUPR Kota Mojokerto Alihkan Anggaran untuk Atasi Corona

Tunda Sejumlah Pekerjaan, DPUPR Kota Mojokerto Alihkan Anggaran untuk Atasi Corona

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Sejumlah pengerjaan proyek infrastruktur tahun 2020 di Kota Mojokerto ditunda akibat wabah Corona (Covid-19). Namun, perawatan jalan dan saluran air tetap berjalan.

Kepala Dinas PUPR Kota Mojokerto Mashudi menjelaskan, penundaan tersebut sejalan dengan realokasi anggaran yang dilakukan Kementerian PUPR untuk menangani penyebaran virus corona (Covid-19).

Anggaran Dinas PUPR tahun 2020 ini seluruhnya Rp 66,4 milliar termasuk di dalamnya dana alokasi khusus (DAK). Setelah efisiensi jadi Rp 33,5 miliar, karena sekitar 30 persen lebih ada efisiensi. Menurutnya, proyek yang paling banyak tertunda yakni program pembangunan serta pemeliharaan jalan dan jembatan.

“Kami pastikan anggaran yang dipangkas berasal dari pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya bisa ditunda, bukan dari pekerjaan yang berimbas langsung pada pelayanan masyarakat. Jumlah pekerjaan yang harus ditunda cukup banyak,” kata Mashudi kepada wartawan saat ditemui di kantornya Jalan Raya By Pass – Kedundung Kota Mojokerto, Senin (18/05).

Kendati demikian, paket pekerjaan yang sudah masuk proses lelang akan tetap dilanjutkan dan dikerjakan sesuai tata kala yang sudah disepakati dengan pemenang lelang, diantaranya, pembangunan gedung aset senilai Rp 3,5 miliar, renovasi pendopo graha praja wijaya senilai Rp 5,8 miliar, revitalisasi pemandian sekar sari senilai Rp 10,5 miliar, renovasi pendopo rumah dinas wali kota (rumah rakyat) senilai Rp 8,6 miliar, renovasi saluran lingkungan wates dan lingkungan bancang senilai Rp 3,3 miliar dan peningkatan jalan raya Watudakon senilai Rp 1,8 miliar.

“Pada tahun ini, sudah ada beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan karena melanjutkan pekerjaan tahun sebelumnya, seperti pembangunan gedung aset, pendopo graha praja wijaya dan pendopo rumah rakyat. Ada juga pembangunan saluran lingkungan dan peningkatan jalan raya Watudakon,” jelas Mashudi.

Sementara untuk pekerjaan yang sifatnya pemeliharaan dan pekerjaan perbaikan, jika terjadi kerusakan pada infrastruktur, pekerjaan tetap akan dipertahankan. Seperti pemeliharaan jalan yang anggaran pertahunnya sekitar Rp 750 juta dan pemeliharaan saluran air sekitar Rp 1 miliar.

“Karena demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat kami tetap mempertahankan pemeliharaan jalan dan saluran air,” bebernya.

Mashudi menuturkan, untuk penundaan pekerjaan pembangunan fisik atau infrastruktur bukan berarti diabaikan, hanya saja ditunda sementara. Hal itu karena kondisinya tidak memungkinkan.

Di mana semua sesuai juga dengan instruksi pemerintah pusat, semua daerah untuk fokus terhadap penanganan dampak penyebaran virus Corona. Baik sektor kesehatan maupun ekonomi masyarakat.

“Seluruh paket pekerjaan yang ditunda tahun ini akan diprioritaskan dalam anggaran 2021,” tandasnya.

Reporter : Demi Lukmantara/gan

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments