MOJOKERTO, Xtimenews.com – Seorang warga kembali menemukan sebuah situs berbentuk batu bata kuno di Dusun Bendo Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto. Bangunan yang diduga berbentuk candi itu diyakini berkaitan dengan talud yang ditemukan tahun 2019.
Situs purbakala ini pertama kali ditemukan oleh Mintadi (60), penggali pasir asal Desa Kumitir, Mojokerto. Dia mengaku pertama kali menemukan struktur dari bata kuno ini pada Rabu (13/05/2020). Saat itu dia sedang mencari sisa-sisa pasir dari bekas tambang tanah uruk yang sudah ditutup oleh pemilik lahan.
Ia menemukan tumpukan bata kuno mirip pondasi rumah. Karena penasaran, dia pun menggali bangunan tersebut. Rupanya struktur dari bata merah kuno ini membentang cukup panjang dari arah barat ke timur.
“Saat itu saya sedang mencari pasir, saya melihat tumpukan batu bata kuno menyerupai pondasi bangunan yang bentuknya tidak rata,” kata Mintadi.
Usai menemukan situs, ia melaporkan ke Babinsa setempat agar dilaporkan BPCB Jawa timur. Menurut dia kemungkinan besar struktur bata merah kuno itu masih cukup panjang mengarah ke barat dan timur.
“Tingginya tak sama, ada yang 84 centimeter ada yang lebih tinggi lagi. Kalau panjang sekitar 15 meter, tapi bisa jadi masih cukup panjang,” ujarnya.
Menurut arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, pihaknya sudah meninjau lokasi temuan yang dilaporkan masyarakat.
“Kita tinjau dan kita mendapati adanya struktur bata yang melintang orentasi barat timur sepanjang 15 meter, dengan ketinggian yang sudah nampak sekitar 1 meter berada di sisi tebing tanah yang digali oleh masyarakat sebagai pembuatan bata,” kata Wicaksono, kepada wartawan, Kamis (14/05/2020).
Penemuan baru bata kuno ini semakin menguatkan hipotesis terkait keberadaan bangunan suci berbentuk candi di kawasan Kumitir. Hal itu dikuatkan dengan penemuan struktur bata talud yang membujur ke arah utara selatan sepanjang 200 meter pada tahun 2019 lalu.
“Penemuan ini cukup menarik, karena sebelumnya kita mempunyai hipotesis dari hasil penggalian situs kumitir tahun 2019, dimana kita menemukan struktur bata talud dengan orentasi utara selatan sepanjang 200 meter,” jelas Wicaksono.
Dengan temuan baru ini, Arkeolog BPCB Jawa timur menduga talud yang ditemukan pada tahun 2019 lalu itu berbentuk persegi empat mengelilingi sebuah candi yang memiliki ukuran 400 X 400 meter.
“Temuan ini menguatkan dugaan bahwa talud yang ditemukan tahun 2019 berbentuk persegi. Kalau yang ditemukan tahun 2019 lalu itu merupakan talud dinding sisi timur, kalau yang saat ini ditemukan merupakan talud dinding sisi selatan,” ungkapnya.
BPCB Jawa timur berencana melakukan ekskavasi besar-besaran di situs kumitir untuk merekonstruksi dinding talud. “Kedepan akan dilakukan ekskavasi. Apakah benar sesuai hipotesis kita seluas 400 X 400 meter,” tandasnya.(den/gan)