MOJOKERTO, Xtimenews.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto akhirnya mengklarifikasi terkait 9 orang petugas kesehatan yang mengikuti kegiatan Pembekalan dan Pelatihan Calon Petugas Haji (PPIH Kloter) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 9-18 Maret 2020.
Petugas kesehatan tersebut dianjurkan melakukan isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Pasalnya, mereka mengikuti kegiatan yang sama dengan para peserta pelatihan calon petugas Haji yang telah dinyatakan positif Covid-19. Satu di antara perserta asal Kabupaten Kediri bahkan meninggal dan hasil Swab positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr. Sujatmiko membenarkan bahwa ada petugas kesehatan mengikuti kegiatan PPIH Kloter di Sukolilo Surabaya tersebut.
“Iya, dua dirawat dan 7 orang di rumah (Isolasi Mandiri, Red),” jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (29/3/2020).
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan prosedur penanganan Covid-19 terhadap yang bersangkutan di rumah sakit.
“Dua dirawat karena batuk dan panas,” ungkapnya.
Setidaknya, ada 17 orang yang mengikuti kegiatan pelatihan calon petugas PPIH Kloter yaitu 8 orang dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto dan 9 orang dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto.
Sedangkan, status dua orang petugas kesehatan yang dirawat di rumah sakit telah dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
“Dua PDP dan yang lainnya tidak,” ujar Sujatmiko singkat.
Ditambahkannya, pihaknya masih menunggu hasil tes Swab PCR Covid-19 terhadap dua orang PDP tersebut.
“Ya tunggu hasil 4 sampai 5 hari,” tandasnya. (den/gan)