Lamongan,Xtimenews.com -Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga /Kepala BKKBN Dr. Wihaji S.Ag, M.Pd, melakukan kunjungan ke Lamongan, Kamis (4/12/2025). Dalam kunjungannya ke Lamongan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, meluncurkan program nasional ” Lanjut Usia Berdaya (SIDAYA) ” di Pendopo Kabupaten Lamongan.
SIDAYA diinisiasi kementeriannya sebagai upaya masif untuk meningkatkan kualitas hidup lansia menuju lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif ).
Berdasarkan data Statistik Penduduk Lanjut Usia (BPS, 2024), angka 12 persen menunjukkan bahwa fenomena aging population tidak lagi dapat diabaikan.
Menteri Wihaji menegaskan bahwa era penduduk menua ini harus dimanfaatkan sebagai bonus demografi baru di mana lansia dipandang sebagai kontributor pembangunan, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Namun, pekerjaan rumah yang besar masih menghadang. Data BPS 2024 menunjukkan fakta bahwa sekitar dua dari lima (42,81 persen) lansia mengalami keluhan kesehatan, dengan angka morbiditas mencapai 20,71 persen.
“Tugas besar untuk mewujudkan lansia SMART tidak dapat hanya dilakukan oleh Kemendukbangga/BKKBN,” terang Menteri Wihaji dalam sambutannya.
“Oleh karena itu, program SIDAYA dirancang dalam format Pentahelix, yang menuntut integrasi dan sumbangsih konkret dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, sektor swasta, hingga masyarakat luas,” lanjutnya.
Program SIDAYA mendefinisikan lansia tangguh sebagai sosok yang sehat , produktif , merasa aman, dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan sesuai minat dan potensinya.
“SIDAYA juga merupakan bentuk pendampingan yang komprehensif, bukan hanya bagi lansia itu sendiri, tetapi juga bagi keluarga lansia, melalui kepedulian dan peran serta multisektor,” imbuh Menteri Wihaji.
Rangkaian acara peluncuran SIDAYA di Lamongan ditandai dengan penyerahan simbolis alat bantu lansia , menyaksikan wisuda Sekolah Lansia , serta diskusi interaktif. Pengunjung juga dapat menikmati pameran program dan gelar dagang lansia entrepreneur, pelayanan kesehatan dan bilik konseling yang disediakan di booth kegiatan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Satya Gatra).
Dalam rangkaian kunjungan dinas di Lamongan, Menteri Wihaji turut menunjukkan perhatiannya terhadap isu stunting dan pemberdayaan masyarakat.
Menteri Wihaji juga mengunjungi Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Desa Rancang Kencono dan Desa Siman.
Kunjungan dilanjutkan ke pondok pesantren Al-Fattah Induk, di mana Menteri Wihaji berdialog dengan 1000 santri untuk menanamkan kesadaran pentingnya perencanaan keluarga sejak dini.
Keesokan harinya, fokus beralih pada sektor ekonomi, dengan kunjungan ke pasar tradisional Sekaran dan dialog interaktif bersama lansia entrepreneur, menegaskan bahwa usia lanjut bukanlah penghalang untuk tetap produktif dan berdaya.(Ind)