Parimo,Sulteng – Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) secara kesatria menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada insan pers atas kekeliruan dan kesalahpahaman yang terjadi saat Wakil Bupati Parimo Muh.Sahid menggelar rapat di ruang kantor Bupati Parimo, pada Senin (20/10/2025), untuk membahas rencana normalisasi sungai di desa Olaya, Desa Air Panas dan Desa Kayuboko, sesuai hasil kunjungan Bupati Parimo di lapangan.
Sebelum acara dimulai, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Parimo meminta wartawan untuk keluar ruangan dan tidak mengikuti rapat tersebut. Sikap Kadis Kominfo ini diartikan sebagai bentuk pengusiran dan pelarangan bagi insan pers untuk meliput kegiatan ini.
Wakil Bupati Parimo Muh.Sahid menanggapi masalah ini dalam konperensi pers pada Selasa (21/10/25), dengan suara lantang dan terbuka dihadapan wartawan menyatakan tidak pernah ada perintah maupun arahan dari dirinya untuk melarang wartawan dalam acara rapat saat itu. Hal itu terjadi semata-mata karena kekeliruan, kesalahan komunikasi Kadis Kominfo, bukan kebijakan resmi pemda Parimo.
“Atas nama pribadi dan pemda Parimo, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh rekan media. Kejadian ini bukan larangan atau instruksi dari saya maupun pimpinan daerah tapi karena kekeliruan komunikasi dari Kadis Kominfo,” kata Wabup Parimo.
Wabup Parimo menyatakan, komitmen pemda Parimo untuk terus menjunjung tinggi transparansi dan keterbukaan informasi publik serta memastikan seluruh pejabat dilingkungan pemkab Parimo memahami pentingnya peran media dalam mendukung pemerintahan yang akuntabel.
“Media mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi pembangunan serta fungsi kontrol sosial,” terangnya.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Parimo Emang Pandake, juga menyampaikan permohonan maaf yang sama kepada seluruh wartawan. Ia mengaku keliru dalam menyampaikan informasi sehingga terjadi kesalahpahaman.
“Tak ada maksud sedikit pun untuk menghalangi rekan media. Saya mohon maaf atas kekeliruan ini,” pintanya. (ditha/basri)