Minggu, Oktober 19, 2025
BerandaIndexTNI & POLRINostalgia Tak Terduga Antara Atasan dan Anggota di Puncak Gunung Pacet

Nostalgia Tak Terduga Antara Atasan dan Anggota di Puncak Gunung Pacet

Mojokerto, Xtimenews.com – Perjalanan kehidupan manusia tak lekang oleh waktu. Setelah sekian lama pernah berdinas bersama pada tahun 2006 hingga berpisah sekitar Februari 2009 di kantor Wanwil Sterdam V/Brawijaya, takdir mempertemukan kembali Brigjen TNI Edi Sucipto, S.I.P., M.Hum., CFrA., FRMP, yang kini menjabat sebagai Dosen Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI (dulu Pabandya Wanwil Sterdam V/Brawijaya), dengan mantan anggotanya Kapten Inf Akhmad Rifa’i, yang saat ini menjabat Danramil 0815/06 Pacet Kodim 0815/Mojokerto (Dulu Bati Wanwil Sterdam V/Brawijaya).

Pertemuan bersejarah itu terjadi bukan di ruang dinas, melainkan di alam terbuka dalam kegiatan pendakian wisata keindahan alam Puthuk Gragal (1.480 Mdpl), lereng Gunung Welirang, wilayah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (18/10/2025).

Kegiatan pendakian Brigjen TNI Edi Sucipto bersama keluarga yang diikuti 12 orang itu berlangsung sejak pagi hari. Rombongan diterima langsung oleh Danramil Pacet Kapten Inf Akhmad Rifa’i di Makoramil Pacet, sebelum berangkat menuju Pos Pendakian Dusun/Desa Cembor.

Didampingi anggota Koramil Pacet dan tim SAR setempat, perjalanan pun dimulai, sepanjang jalur pendakian yang cukup menantang, Brigjen TNI Edi Sucipto tampak menikmati setiap langkahnya. “Perjalanan mendaki ini cukup mengesankan, dengan medan tanjakan ekstrem yang dibantu tali pengaman serta jalan setapak di tepi tebing dan jurang yang curam”, ungkapnya.

Panorama alam yang masih alami, rimbunnya pepohonan, semak belukar, dan semilir angin pegunungan menciptakan suasana hening dan menenangkan. “Udara segar dan keindahan ini mengingatkan kita akan kebesaran Sang Pencipta”, imbuhnya.

Dalam sela perjalanan, tersirat obrolan hangat antara senior dan junior tentang naluri seorang prajurit teritorial. Brigjen TNI Edi Sucipto berpesan bahwa penguasaan wilayah pertahanan menjadi kekuatan penting bagi aparat teritorial, terutama Danramil dan para Babinsa, dalam mengenali potensi wilayah yang dapat dikelola untuk mendukung sistem pertahanan semesta.

“Teritorial Indonesia sangatlah luas, baik darat, laut, maupun udara. Kita sebagai prajurit TNI harus selalu siap menjaga kedaulatan dan pertahanan negara dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar”, tegasnya.

Pendakian sangat berkesan tersebut akhirnya mengantarkan rombongan ke Puncak Putuk Gragal, kemudian dilanjutkan menuju Puncak Bidadari sebelum turun kembali ke pos awal pada sore hari. Sungguh sebuah pertemuan yang penuh akan makna. Bagi Kapten Inf Akhmad Rifa’i, pertemuan di puncak gunung itu adalah momen haru dan penuh kebanggaan. “Beliau bukan hanya atasan, tapi juga panutan. Bisa kembali mendampingi beliau di wilayah tugas saya saat ini adalah kehormatan tersendiri”, ujarnya.

Suasana semakin hangat saat perjalanan turun menuju tempat istirahat. Di antara canda dan kisah nostalgia masa dinas di Sterdam V/Brawijaya, tergambar hubungan yang tetap erat meski waktu dan jarak memisahkan. Silaturahmi antara atasan dan anggota itu menjadi simbol keabadian nilai kekeluargaan di tubuh TNI AD.

Brigjen TNI Edi Sucipto menutup perjalanan dengan pesan yang menyentuh, “Mari kita jaga alam, maka alam akan menjaga kita, bawa sampahmu turun demi kelestarian alam. Jadilah pewaris mata air, jangan mewariskan air mata”, ungkapnya sarat makna.

Kegiatan pendakian yang sederhana ini menjadi lebih dari sekadar wisata alam. Ia menjelma menjadi perjalanan batin dan nostalgia penuh makna, menggambarkan kuatnya ikatan antara prajurit dan komandannya, serta cinta mereka terhadap alam dan tanah air. (Seniman Teritorial)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments