Selasa, Oktober 14, 2025
BerandaPemerintahanWarga Masyarakat Tolak Rencana WPR di Kecamatan Tomini

Warga Masyarakat Tolak Rencana WPR di Kecamatan Tomini

Parimo, Xtimenews.com – Sekitar tiga puluhan orang warga masyarakat Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) yang tergabung dalam “Front Rakyat Menolak Tambang Kecamatan Tomini”, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Camat Tomini, pada Senin (13/10/25).

Para pengunjuk rasa menyatakan menolak rencana pengusulan 8 titik di Kecamatan Tomini untuk menjadi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) karena dinilai dapat mengancam lahan pertanian warga serta akan merusak kelestarian lingkungan.

“Tolak tambang, tidak ada harapan dari hasil kerusakan alam, tanah kami nyawa tak semahal tambang,” begitu bunyi spanduk yang diusung para pendemo.

Aksi massa mulai konvoi dari desa Tingkulang menuju kantor Camat Tomini. Didepan Camat Tomini Imran dan Kapolsek Tomini Iptu Sumarlin, para pendemo berorasi, berdialog terbuka secara damai tanpa kekerasan. Camat dan Kapolsek pun menerima mereka secara kekeluargaan dan humanis.

“Kita hargai aspirasi yang mereka sampaikan karena dibenarkan undang-undang, hanya saja harus disampaikan secara damai dan tertib,” kata Kapolsek.

Dalam ruang rapat kantor Camat Tomini, perwakilan pendemo dan pemerintah kecamatan sepakat menolak usulan WPR serta berkomitmen untuk menjaga lahan pertanian secara berkelanjutan di Kecamatan Tomini.

Dalam pengamanan aksi unjuk rasa, pihak kepolisian melibatkan personel gabungan dari Polsek Tomini, Polsek Moutong, Polsek Lambunu dan Polsubsektor Mepanga, dipimpin Kapolsek Tomini.

Menurut Kapolsek Tomini, dalam pengamanan dikedepankan sikap humanis penuh rasa kekeluargaan serta menghindari tindak kekerasan.

“Polri selalu siap mengawal penyampaian aspirasi masayarakat yang dilakukan secara tertib dan damai,” jelas Sumarlin.

Hingga aksi unjuk rasa berakhir pada pukul 11.40 wita, suasana kamtibmas tetap aman, damai dan tertib. Para pendemo merasa puas atas penerimaan Camat dan pengamanan dari pihak kepolisian yang sangat kondusif dan ‘manusiawi’ sehingga para pengunjuk rasa membubarkan diri dan kembali dengan tenang dan tertib.- (ditha/basri)

Artikulli paraprak
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments