Mojokerto,Xtimenews.com – Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XXX Kodim 0815/Mojokerto menggelar penyuluhan bertema Hidup Sehat bagi keluarga besar TNI dan generasi muda, bertempat di Aula Makodim 0815, Jalan Majapahit Nomor 01 Kota Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (04/10/2025). Kegiatan ini dihadiri anggota Persit, siswa SMP, SMA, hingga mahasiswi. Penyuluhan disampaikan langsung oleh Ketua Persit KCK Cabang XXX Kodim 0815, Ny. Anjani Abi Swanjoyo, yang juga berlatar belakang akademisi psikologi.
Dalam paparannya, Ny. Anjani menguraikan fenomena maraknya perilaku negatif seperti minuman keras, narkoba, HIV/AIDS, pornografi, dan LGBT yang dapat merusak masa depan generasi. Ia menegaskan bahwa jika ada kasus terjadi di lingkungan TNI, hal tersebut dilakukan oleh oknum, bukan mencerminkan institusi. TNI, lanjutnya, memiliki aturan dan sanksi tegas sehingga setiap pelanggaran tidak dapat ditoleransi.
Mengawali materi, ia menyampaikan tes persepsi sederhana untuk menunjukkan bahwa cara pandang seseorang dipengaruhi pengalaman dan kebiasaan, sehingga penting untuk tidak mudah tergoda oleh ilusi maupun ajakan yang menjerumuskan. Lebih lanjut, dipaparkan bahaya minuman keras dan narkoba yang kerap berawal dari coba-coba, namun berakhir pada kerusakan organ tubuh, gangguan kejiwaan, hingga hancurnya keharmonisan keluarga. Ia juga menyinggung kaitannya dengan HIV/AIDS, yang banyak ditularkan melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian di kalangan pecandu.
Selain itu, dampak negatif pornografi dan LGBT turut diuraikan, mulai dari kecanduan, depresi, hingga terganggunya relasi sosial. Untuk pencegahan, diperkenalkan metode 3D (Delay, Distract, Delete) sebagai langkah menghentikan kecanduan. Ketua Persit juga menekankan peran ibu dalam membina keluarga, serta mengingatkan remaja agar lebih kritis terhadap pengaruh buruk media sosial maupun pergaulan.
“Penyuluhan ini kami gelar bukan hanya untuk menambah wawasan, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian agar keluarga besar TNI dan generasi muda tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang. Hidup sehat berarti menjauhi miras, narkoba, pornografi, LGBT, dan segala kebiasaan negatif yang merugikan diri sendiri maupun keluarga. Peran ibu sangat penting dalam mendampingi suami dan membimbing anak-anak, sementara adik-adik remaja harus mampu memilih pergaulan yang baik serta kritis terhadap pengaruh buruk lingkungan”, ungkap ketua persit.
Di akhir penyuluhan, peserta diajak menjaga pola hidup sehat dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, serta menyalurkan minat dan bakat pada kegiatan positif seperti menggambar, menyanyi, atau bergabung dengan komunitas pecinta alam. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara pemateri, ibu-ibu Persit, dan para pelajar.(Pendim 0815/Mjk/Tin)