Minggu, September 7, 2025
BerandaPemerintahanFKUB Sulteng Gelar "Ngopi Kerukunan"

FKUB Sulteng Gelar “Ngopi Kerukunan”

Palu,Xtimenews.com – Forum Kerukunan Umat Beragaman (FKUB) Sulteng menggelar “Ngopi Kerukunan” bersama para tokoh agama, pemuda dan masyarakat lintas generasi, pada Sabtu (6/9/25) pagi di salah satu Warkop di Jalan Masjid Raya Palu.

Sebagai pembicara dalam acara bertajuk “dari secangkir kopi, lahir sejuta inspirasi kerukunan”, Ketua FKUB Sulteng Prof.Dr. KH.Zainal Abidin, didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulteng Drs.Arfan, M.Si, serta salah seorang tokoh masyarakat H.Helmi D. Yambas.

Dalam sambutannya Arfan menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah menjaga situasi khususnya saat aksi demo mahasiswa dan para pengemudi ojek online di halaman kantor DPRD Sulteng belum lama ini sehingga kondisinya masih tetap kondusif. Keberhasilan ini tentu bukan hanya kerja keras pemerintah atau kepolisian saja tapi merupakan hasil kerja sama seluruh elemen masarakat.

“Ini semua hasil kerja keras dan kontribusi nyata tokoh agama, tokoh pemuda/ perempuan dan masyarakat luas yang berperan dalam mewujudkan aksi damai, “katanya.

Menyinggung Forum “Ngopi Kerukunan”, Arfan menyatakan sangat strategis untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.

“Dalam memelihara kerukunan, menjadi tanggung jawab bersama tanpa membedakan agama dan suku. Seperti kita datang ke warung kopi bukan hanya untuk minum kopi tapi juga untuk dialog, tukar pikiran serta menyampaikan aspirasi, “jelasnya.

Ketua FKUB Zainal Abidin menjelaskan, “Ngopi Kerukunan” merupakan strategi dari FKUB untuk menyerap aspirasi dan mendekatkan diri kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini pula kita perkenalkan nilai-nilai moderasi beragama serta gagasan “bahagia beragama dan beragama bahagia”.

Menurut Ketua FKUB, untuk menjaga kerukunan, tidak hanya menjadi tugas FKUB tapi menjadi tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa, dimana umat dari berbagai keyakinan hidup berdampingan secara damai, saling menghormati dan menjaga toleransi.

“Ini modal sosial yang sangat penting dalam membangun bangsa yang damai, adil dan beradab, “tandasnya seraya menyatakan kegiatan ini akan terus dilaksanakan dengan berpindah lokasi untuk menjangkau lebih banyak kalangan guna mendengarkan langsung masukan dari masyarakat.

Sementara itu, Helmi Yambas mendorong kelembagaan FKUB diperkuat melalui regulasi yang jelas seperti pembentukan Perda.

“FKUB perlu diperkuat melalui payung hukum, misalnya dibuatkan Perda agar programnya memiliki landasan yang kokoh dalam menjaga kerukunan umat beragama,” pungkasnya.- (ditha / basri)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments