Lamongan,Xtimenews.com – Ribuan warga Dusun Galang, Desa Sukoanyar, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan tumpah ruah memenuhi Masjid Baiturrahim pada Kamis malam Jumat Kliwon (4/9/2025). Mereka bersama-sama menggelar tradisi sedekah bumi, sebuah warisan leluhur yang hingga kini tetap lestari sebagai wujud syukur atas panen melimpah, kesehatan, serta doa keselamatan bagi desa.
Kegiatan berlangsung setelah ba’dah Magrib dengan rangkaian doa bersama, dzikir, dan tahlil. Seluruh lapisan masyarakat, mulai anak-anak, remaja, hingga orang tua, turut hadir meramaikan acara yang digelar rutin setiap tahun tersebut. Tradisi ini telah dijaga secara turun-temurun sejak berdirinya Dusun Galang dan dipercaya membawa berkah serta ketenteraman bagi warga.
Tokoh agama setempat, Kyai. Khusnan, menyampaikan bahwa sedekah bumi bukan hanya tradisi adat, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan dan menanamkan nilai keimanan.
“Sedekah bumi ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, menjaga kebersamaan, dan memohon agar Dusun Galang dijauhkan dari marabahaya,” ujarnya dalam tausiyah singkat.
Sementara itu, tokoh masyarakat Dusun Galang, Ustadz Didik Firdiyanto menegaskan bahwa sedekah bumi telah menjadi pengikat moral warga dari generasi ke generasi.
“Tradisi ini bukan sekadar ritual, tapi juga perekat sosial. Semua warga dari anak-anak, remaja, hingga orang tua berkumpul tanpa membedakan status, demi menjaga warisan leluhur yang penuh makna,” ungkapnya.
Selain bernilai religius, tradisi sedekah bumi juga diyakini memiliki sisi mistik, yakni menolak bala dan menjaga desa dari segala bencana. Dari sisi moral, acara ini mengajarkan pentingnya kebersamaan, persaudaraan, serta rasa syukur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di tengah modernisasi, sedekah bumi tetap hidup dan menjadi simbol kearifan lokal masyarakat Lamongan. (Ind)
