Parimo,Xtimenews.com – Sekitar 20 siswa SMAN 2 Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) akan terima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2025 dari pemerintah pusat. Dalam rangka sosialisasi tata cara penerimaan bantuan tersebut, SMAN 2 Kasimbar melakukan pertemuan dengan para orang tua siswa calon penerima, pada Senin (1/9/25) di ruang Dewan Guru, dihadiri Ketua Komite Haseng Hi. Baho, dan para Wakil Kepala Sekolah.
Menurut Kepala SMAN 2 Kasimbar IRJAN, sekitar 20 orang siswa SMAN 2 Kasimbar berasal dari keluarga tak mampu atau rentan miskin akan terima bantuan PIP tahun 2025 guna membiayai pendidikan yang jumlahnya bervariasi antara Rp. 900.000 hingga Rp. 1.800.000 per siswa.
Proses pencairan bantuan tersebut diterima langsung para siswa melalui rekening bank masing-masing tanpa melibatkan pihak sekolah dan hanya didampingi orang tua.
“Untuk proses pencairan bantuan inilah kita undang para orang tua untuk menjelaskan proses pencairan karena tidak melibatkan sekolah kecuali hanya didampingi orang tua,” kata Irjan.
Dikatakan, bantuan PIP berupa uang, untuk perluasan akses dan kesempatan belajar ini tidak dibenarkan adanya pemotongan.
“Bantuan ini tidak ada pemotongan apapun dan dari siapapun dan penggunaannya harus sesuai dengan kebutuhan pendidikan siswa,” tegas Irjan.
Kehadiran orang tua siswa dalam pertemuan ini kata Irjan, guna memberi penjelasan tentang proses kelengkapan administrasi yang dibutuhkan pihak bank. Selain itu, para orang tua diberi penjelasan tentang peruntukan dana bantuan tersebut.
“Karena diterima langsung oleh siswa didampingi orang tua tanpa melibatkan sekolah maka kami undang orang tua siswa untuk sosialisasi, “ujarnya.
Ketua Komite Sekolah Haseng Hi. Baho juga mengingatkan para orang tua untuk bisa memahami peruntukan PIP tersebut agar tepat sasaran.
“Bantuan PIP bagi siswa miskin merupakan kepedulian pemerintah pusat terhadap pendidikan sehingga harus tepat sasaran.
“Para orang tua harus paham tentang peruntukan bantuan ini, ” tandasnya.
Sebagai Ketua Komite Sekolah, Haseng Hi. Baho menyatakan akan turut mengawal proses pencairan dana ini karena harus diterima siswa secara utuh tanpa adanya pemotongan. (Fudin/Ditha)
