MOJOKERTO, Xtimenews.com – DPRD Kota Mojokerto melalui Komisi II, yang dipimpin Ketuanya Agus Wahjudi Utomo, lakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Mega Proyek Jalan Empunala, Kota Mojokerto, sepanjang 2,3 Km, pada Senin (30/1/2023).
Mega proyek ini bertujuan untuk peningkatan jalan empunalan, Kota Mojokerto, dengan konsultan pengawas PT. Arenco Binatama, kontarktor pelaksana PT. PP Presasi, Tbk, nilai kotrak Rp. 101.447.558.703,77 Miliar (Termasuk PPN), masa pelaksanaan 283 hari dengan tanggal mulai pengerjaan 23 Maret 2022 – 30 Desember 2022, masa pemeliharaan 360 hari kalender serta sumber dana dari APBD Kota Mojokerto tahun 2022.
Setibanya komisi II dilokasi proyek, langsung melakukan pengecekan dan mendapatkan beberapa penutup bak kontrol yang telah rusak dan juga beberapa titik aspal jalan yang ambles.
Ketua Komisi II, Agus Wahjudi Utomo menegaskan, bahwa proyek ini disinyalir dikerjakan tidak sesuai dengan spek. “Proyek baru sekesai belum genap 1 bulan, kondisinya kok sudah carut-marut serta terdapat beberapa titik yang rusak serta tidak sesuai,” ungkapnya.
Menurut Politisi Partai Golkar ini, walaupun secara tekhnis dirinya beserta anggota lainnya tidak memahami proyek secara rinci, namun dirinya tetap meragukan kualitas yang ada. “Temuan sejumlah penutup bak control dan beberapa titik jalan yang ambles, semakin besar keraguan kami terhadap kualitas mega proyek ini,” beber pria yang akrab dengan awak media.
Ditempat terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP), Endah Supriyani, yang turut serta mendampingi sidak, saat disinggung terkait temuan yang ada mengatakan, bahwa mega proyek ini sudah dilaksanakan sesuai spek dan secara tekhnis telah dilakukan sesuai persyaratan.
“Terkait temuan komisi II, kami berjanji akan secepatnya melalukan perbaikan-perbaikan, agar tidak menggagu bagi para pengguna jalan yang akan melintas,” jelasnya.
Endah tidak memungkiri, bisa saja kerusakan yang terjadi disebabkan melintasnya angkutan yang melebihi muatan. Pasalnya disaat yang sama jalan provinsi juga lagi dalam pengerjaaan pelebaran jalan, akibatnya dilakukan pengalihan melalui jalan empunala.
“Pada saat inilah, seluruh kendaraan yang dialihkan melalui jalan empunala ini tidak terkontorol, baik muatannya yang ringan, kecil maupun besar dimana melebihi kapasitas kemampuan jalan,” urainya.
Dibagian akhir Endah mengungkapkan bahwa mega proyek ini masa pemeliharaannya 360 hari, dengan uang jaminan sekitar Rp. 5 M atau sama dengan 5 persen dari nilai proyek,” pungkasnya. (el/gan)