MOJOKERTO, Xtimenews.com – Pemkot Mojokerto kembali menggelar Mojotirto Festival untuk memperingati Hari Air Sedunia. Festival yang berlangsung meriah ini diharapkan mampu membangkitkan perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Mojotirto kali ini mengusung tema Menjaga Sumber Air, Menjaga Kehidupan. Seperti biasa, festival ini digelar di bawah Jembatan Rejoto, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon. Meski pada jam kerja, festival berlangsung meriah dan disaksikan ratusan masyarakat.
Festival Mojotirto diawali dengan pertunjukan anak-anak yang memainkan sejumlah permainan tradisional tempo dulu. Seperti dakon, sondah dan lompat tali. Para tamu maupun penonton lantas disuguhi tarian Bedaya.
Selanjutnya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita bersama sejumlah pejabat menuangkan air dan melepas ribuan ikan air tawar di Sungai Ngotok. Antara lain ada Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Rofiq Ripto Himawan, Dandim 0815, Letkol Inf Beni Asman, Danrem 082 CPYJ, Kolonel Inf Unang Sudargo, Kajari Kota Mojokerto, Hadiman.
Mojotirto Festival juga dihadiri Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa. Sedangkan Gubernur Khofifah Indar Parawansa diwakili Asisten 1 Sekdaprov Jatim, Benny Sampirwanto. Festival juga diakhiri dengan pertunjukan leang leong ikan dan tarian tradisional.
“Melalui event budaya seperti ini adalah bagian upaya kami membangkitkan ekonomi Kota Mojokerto. Karena potensi seni budaya sangat luar biasa banyak di kota kita,” kata Ning Ita kepada wartawan di lokasi, Selasa (22/3/2022).
Wali Kota perempuan pertama di Mojokerto ini menjelaskan sejauh ini pihaknya telah memasukkan 79 inovasi ke aplikasi Innovative Government Award (IGA) Kemendagri. Salah satu inovasi tersebut yaitu menyatukan berbagai jenis kesenian, agama dan budaya untuk berkolaborasi membangkitkan ekonomi Kota Mojokerto.
“Alhamdulillah hasilnya sangat signifikan. Dalam setahun ini dari minus 3,63 ekonomi Kota Mojokerto bisa menjadi positif 3,69. Tentunya ini lompatan luar biasa yang sudah kita ikhtiarkan bersama-sama,” jelas Ning Ita.
Beragam potensi kesenian dan kebudayaan tersebut, tambah Ning Ita, juga dikolaborasikan dengan sekitar 30.000 UMKM di Kota Mojokerto. “Kalau bisa kita kelola sedemikian rupa, menyatukan dengan potensi UMKM yang jumlahnya 30 ribu lebih yang selama ini sudah kami beri pendampingan, pelatihan, permodalan dan bantuan usaha ini juga menjadi trigger ekonomi kita bisa tumbuh menjadi positif 3,69,” cetusnya.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa mengapresiasi pertunjukan sejumlah permainan tradisional anak-anak di festival ini. Menurutnya, permainan tempo dulu agar kembali dibudayakan untuk mencegah anak-anak mengalami ketergantungan dengan gadget.
“Juga ada hal positif berupa kebersamaan dan anak-anak perlu memahami sosial budaya kita,” terangnya.
Diah juga mengapresiasi kebersamaan semua lapisan masyarakat Kota Mojokerto sehingga Mojotirto Festival berlangsung meriah. “Saya berharap acara ini membangkitkan semangat berkolaborasi kita semua dan menumbuhkan perekonomian Kota Mojokerto,” tandasnya.(dn/gn)