MOJOKERTO, Xtimenews.com – Kabar tercapainya herd immunity atau kekebalan berkelompok di Kota Mojokerto tentu menggembirakan. Vaksinasi di Kota Onde-Onde yang konon sudah mencapai 115,21 persen dosis satu adalah kabar yang sangat baik meski kasus sebaran Covid-19 masih masuk dalam kategori resiko sedang atau zona oranye.
Capaian vaksinasi Covid-19 Kota Mojokerto tertinggi kedua di Jatim setelah Kota Surabaya. Namun, penyebaran Virus Corona terus saja terjadi. Sehingga kota kecil ini masih harus menerapkan PPKM level 3.
Data yang diterima dari Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (Dinkes P2KP) Kota Mojokerto menyebut vaksinasi Covid-19 ditargetkan menyentuh 114.636 jiwa dari total penduduk 140.403 jiwa agar tercipta kekebalan kelompok.
Sampai 4 September 2021, vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah melebihi target tersebut. Yakni menyentuh 117.097 jiwa atau 115.21 persen dari target. Sedang capaian vaksinasi dosis kedua di angka 60.682 jiwa atau 59.76 persen dari target.
Sementara data situs vaksin.kemenkes.go.id menunjukkan penerima vaksin Covid-19 dosis pertama di Kota Mojokerto mencapai 117.146 jiwa atau 115,36 persen dari target. Sedangkan penerima vaksin dosis kedua 60.725 jiwa atau 59,8 persen dari target. Artinya vaksinasi Covid-19 di Kota Mojokerto melebihi dari target.
Meskipun capaian vaksinasi cukup membanggakan, tapi penyebaran Covid-19 di Kota Mojokerto masih terus terjadi. Sampai hari ini, kota yang terdiri dari 3 Kecamatan ini masih menjadi zona oranye, atau daerah dengan risiko penyebaran Virus Corona tingkat sedang.
Bahkan capaian vaksinasi di Kota yang memiliki 18 kelurahan ini sempat mendapatkan apresiasi dan digembar-gemborkan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Setelah capaian vaksinasi tinggi per tanggal 6 Agustus-5 September 2021, jumlah penduduk yang terinfeksi Covid-19 bertambah 221 jiwa, dari 4129 jiwa menjadi 4350 jiwa. Rata-rata muncul 7,36 kasus baru per hari. Tingkat kesembuhan naik dari 81.33 persen menjadi 85.91 persen. Sedangkan tingkat kematian turun dari 5.52 persen menjadi 5.43 persen.
Selain itu, Kota Mojokerto juga masih wajib menerapkan PPKM level 3. Sesuai ketentuan WHO, PPKM level 3 menunjukkan angka kasus positif Covid-19 antara 50-150 orang per 100 ribu penduduk per minggu. Rawat inap di di rumah sakit antara 10-30 orang per 100 ribu penduduk per minggu. Angka kematian antara 2-5 kasus per 100 ribu penduduk di daerah tersebut.
“Harusnya semua pihak mematuhi protokol kesehatan. Lagi pula keterisian rumah sakit pasien Covid banyak dihuni pasien diluar Kota Mojokerto,” kata Kepala Dinkes P2KP Kota Mojokerto Hariyanto, menanggapi tingginya kasus Covid-19 ditengah tercapainya herd immunity di Kota Mojokerto, Senin 6 September 2021.
Menurut dia, tingginya capaian vaksinasi bukan satu-satunya faktor yang bisa menghentikan penyebaran Covid-19 di Kota Mojokerto. Menurut dia, vaksinasi yang masif juga harus diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan.
“Vaksin itu sebagai tameng, tapi kalau prokesnya tidak dipatuhi ya bisa saja terdampak. Sama saja dengan orang pakai baju anti peluru, apa ada jaminan dia akan kebal terhadap peluru,” tandas Hariyanto.(dn/gan)