SIDOARJO, Xtimenews.com – Ratusan warga yang menjadi korban lumpur lapindo Sidoarjo melaksanakan sholat ied di lapangan Masjid Nurul Aszar di Jalan raya Porong lama Sidoarjo.
Meskipun melaksanakan sholat Idul Fitri di masjid yang berjarak hanya 50 meter dari pusat semburan lumpur namun mereka tetap khusyuk menjalankan ibadahnya.
Momen ini juga dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi mengingat mereka dulu pernah menjadi tetangga sekampung sebelum tragedi lumpur lapindo.
Para jamaah tersebut datang dari berbagai desa yang menjadi korban lumpur 25 tahun silam. Desa Siring, Jatirejo, Mindi, Renokenongo Kecamatan Porong. Dan Desa Ketapang, dan Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin.
M. Masruk pengurus yayasan Nurul Aszar mengatakan, sholat Idul Fitri ini dimanfaatkan oleh para korban lumpur lapindo karena mereka jarang bertemu setelah tragedi lumpur yang menenggelamkan rumah mereka 25 tahun silam.
“Setelah tragedi lumpur 25 tahun silam mereka jarang ketemu, maka mereka bersilaturahmi melalui sholat Idul Fitri ini,” ucap M. Masruk di lokasi. Kamis (13/5/2021).
Kembali dikatakan Masruk, sholat ied ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Para jamaah diwajibkan membawa sajadah dan alat sholat sendiri, menjaga jarak dan harus memakai masker.
“Sebelum memasuki area Masjid harus mencuci tangan, serta diukur suhu badannya oleh santri yang bertugas,” imbuhnya.
Masruk berharap melalui momen Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijrah ini permasalahan ganti rugi korban lumpur harus segera dituntaskan. Pemerintah diminta untuk menindak lanjuti pembayaran tanah wakaf yang rencana akan dilakukan tahun ini.
“Kami mendapatkan informasi bahwa untuk tanah wakaf, rencana tahun ini akan dibayar oleh pemerintah. Janji itu kami berharap untuk ditepati, ada 9 tanah wakaf yang akan di bayar,” pungkas Masruk.(vin/den/gan)