MOJOKERTO, Xtimenews.com – Penemuan koper coklat misterius menghebohkan warga di Mojokerto, Selasa (6/4) siang. Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jatim pun turun ke lokasi untuk memeriksa benda mencurigakan tersebut.
Hal ini membuat lalu lintas sempat tersendat. Masyarakat yang ingin tahu banyak yang melihat dari jauh. Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander didampingi Serdik Sespimmen 61 Kompol David Triyo Prasojo datang ke TKP untuk membubarkan warga yang ada di sekitar lokasi.
Saat tim Jibom Polda Jatim melakukan pemeriksaan, sekitar pukul 19.00 WIB pria pemilik koper tersebut mendatangi lokasi.
Pria itu adalah Faris Abdulloh mahasiswa yang tinggal di Banyuwangi, ia datang ke Mojokerto untuk berkunjung ke rumah temannya. Koper coklat itu ternyata hanya berisi pakaian dan barang-barang yang tidak membahayakan.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, pemilik koper diamankan saat ia berada di lokasi. Ia mengaku sebagai pemilik koper saat tim Jibom Polda Jatim melakukan evakuasi.
“Setelah kami lakukan penyelidikan terhadap yang bersangkutan, koper warna coklat itu adalah milik Faris pelajar asal Banyuwangi,” kata Andaru kepada wartawan, Rabu (7/4/2021).
Tas koper itu berisi itu berisi sepasang sepatu kulit warna hitam, satu botol minyak zaitun, satu kotak teh bunga, satu botol vitamin merk Lhiformen, satu bungkus Vitamale, satu buah peci warna hitam dibungkus plastik berisikan 9 sachet dan tiga kaleng kecil minuman Shatila
Saffron, dua buah batrei camera, dua buah timbangan koper, enam potong baju dan tiga potong celana, satu pasang kaos kaki dan satu lembar surban warna putih.
“Dia mengaku dari Banyuwangi ke Mojokerto bertujuan main ke rumah temannya saat masih sekolah,” terang Andaru.
Pria berbadan kurus itu tidak dilakukan penahanan oleh pihak kepolisian meskipun sempat membuat warga panik. Saat ini ia dibebaskan dan diminta kembali ke tempat tinggalnya.
“Pemilik tidak ada niatan untuk melakukan kehebohan itu, jadi ini murni ketidak sengajaan. Yang bersangkutan juga sudah mengakui dan meminta maaf, setelah ini kita ijinkan pulang,” ungkap Andaru.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah menerima titipan barang yang mencurigakan dari orang yang tidak dikenal.
“Sebaiknya menitipkan kepada orang yang dikenal. Begitu juga bagi masyarakat yang mendapatkan titipan sebaiknya membuka isi barang itu agar tidak menimbulkan kecurigaan dan prasangka buruk,” tandasnya.
Sebelumnya, sebuah tas koper misterius berwarna coklat itu awalnya dititipkan oleh seseorang pria yang belum diketahui Identitasnya di sebuah warung gado-gado milik Safira Fatmawati (18) di jalan raya brawijaya Dusun Ketok Desa Tunggal Pager, Kecamatan Pungging. Koper ditinggal pemiliknya sejak pukul 11.30 WIB. Namun hingga sore hari, koper tersebut tak kunjung diambil oleh penitipnya.
Menurut pemilik warung Safira Fatmawati menjelaskan, pria yang menitipkan koper itu turun dari sebuah mobil sebelum mampir ke warungnya.
“Turun dari mobil mampir minum es cincau, katanya dari Banyuwangi,” kata Safira kepada wartawan.
Safira menggambarkan pria itu bertubuh kurus, kulit putih dan wajah tampan memakai kaus lengan panjang, sepatu dan celana katun warna abu-abu.
“Pakai serban dikalungkan di pundak dan kopiah warna hitam. Bajunya juga ada pin warna emas,” jelasnya.
Koper misterius itu dipindahkan ke depan Salon oleh Safira yang berada tepat di sebelah barat warung gado-gado miliknya. “Karena hujan saya pindah ke teras salon, agak berat soalnya pakai satu tangan,” cetusnya.
Sebelum menitipkan koper tersebut, lanjut Safira, pria itu menanyakan keberadaan musala disekitar. “Pergi ke arah barat, saya kira mau ke musala,” ujarnya.
Safira mulai menaruh curiga sekitar pukul 16.00 WIB karena pemilik koper tidak juga kembali. Sehingga Safira memutuskan melaporkan keberadaan koper itu ke pihak kepolisian.
“Takut isinya bom atau narkoba jadi saya lapor ke RT dulu, kemudian dilaporkan ke polisi,” ungkapnya.(den/gan)