SIDOARJO, Xtimenews.com – Sosialisasi Ideologi Kebangsaan atau Empat Pilar Kebangsaan merupakan program dari Majelis Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) yang merupakan pembelajaran bersama masyarakat untuk mengerti apa itu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, agar terwujud kesadaran masyarakat tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Semakin maju perkembangan teknologi maka semakin sedikit warga yang memahami betul tentang Ideologi Kebangsaan karena masyarakat belakangan ini lebih tertarik dengan sosial media, game dan kecanggihan teknologi dibanding wawasan Ideologi Kebangsaan.
Hal tersebut yang melatarbelakangi kekhawatiran anggota MPR-DPR RI Komisi 3, Rahmat Muhajirin. Maka dari itu dirinya menggelar Sosialisasi Ideologi Kebangsaan pada Sabtu (3/4/2021) malam di Fave Hotel Sidoarjo.
Kegiatan yang digelar selama satu jam tersebut membahas tentang empat pilar kebangsaan yang terdiri atas Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Empat pilar kebangsaan ini harus terus disosialisasikan agar terpatri dalam kehidupan masyarakat,” ucap Rahmat Muhajirin di lokasi.
Kembali dikatakan Rahmat, pihaknya juga terus mengikuti perkembangan era digital dan mengadopsinya sebagai media untuk sosialisasi Kebangsaan melalui aplikasi ‘MPR 4 Pilar’ yang langsung terhubung dengan buku bahan tayang melalui kode QR yang ada di masing-masing buku yang dibagikan di akhir kegiatan.
Aplikasi MPR 4 Pilar bisa diunduh secara gratis di Play Store oleh siapapun dan kapanpun. Jika aplikasi ini dihubungkan dengan buku bahan tayang melalui kode QR maka akan muncul karakter animasi yang akan menjelaskan tentang 4 Pilar Pancasila.
“Aplikasinya bisa diunduh gratis oleh siapa saja, ini memudahkan semua orang yang ingin belajar mengenai Ideologi Kebangsaan,” imbuhnya kepada Xtimenews.com.
Dirinya berharap melalui aplikasi ini banyak masyarakat yang lebih paham mengenai Ideologi empat pilar kebangsaan agar tidak mudah terpecah belah oleh adanya isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Khususnya kaum milenial, semoga tidak mudah terprovokasi dengan isu yang terjadi akhir – akhir ini,” Pungkasnya. (vin/den/gan)