Sabtu, November 23, 2024
BerandaPemerintahanPJ Bupati Sidoarjo Pastikan Stok Kedelai di Sidoarjo Aman Hingga Tiga Bulan...

PJ Bupati Sidoarjo Pastikan Stok Kedelai di Sidoarjo Aman Hingga Tiga Bulan Kedepan

SIDOARJO, Xtimenews.com – Kelangkaan kedelai import yang menjadi bahan baku tahu dan tempe juga terjadi di Sidoarjo beberapa hari lalu, hal ini dikarenakan kenaikan harga kedelai import yang cukup meresahkan para produsen tahu dan tempe.

Hal ini menyebabkan produsen tahu dan tempe melakukan aksi demo mogok produksi selama tiga hari secara Nasional. Namun hari ini para produsen tahu tempe sudah mulai aktif kembali.

Menanggapi kondisi kelangkaan kedelai, Pj Bupati Sidoarjo mengunjungi salah satu koperasi produsen tahu tempe Indonesia ‘Karya Mulya’ yang berada di Desa Sepande, Sidoarjo.

Dalam kunjunganya, Cak Hud sapaan akrab Pj Bupati Sidoarjo memastikan tidak ada kelangkaan kedelai di Sidoarjo, hal ini dinilai dari kebutuhan kedelai di Sidoarjo perbulan mencapai 15 ribu ton, sedangkan di Sidoarjo sendiri masih ada stok kedelai sebanyak 450 ribu ton.

“Kita pastikan tidak ada kelangkaan kedelai disini, Hari ini kita cek di lokasi koptina ada 3 merk yaitu Pagoda Hiu dan Jempol dipastikan kita stoknya ada 450 ribu ton,” ucap Cak Hud Senin, (4/1/2021).

Kembali dikatakan Cak Hud, kelangkaan ini terjadi karena kedelai yang diimport dari luar negeri (Amerika dan Cina) mengalami kelangkaan dan kenaikan harga sehingga berimbas di seluruh Indonesia, bukan hanya di Sidoarjo.

“Semoga ini tidak terjadi lagi pemberhentian produksi tahu & tempe karena merupakan makanan pokok warga Sidoarjo,” imbuhnya.

Sementara itu di tempat yang sama Ketua Kopti (Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia) Karya Mulya Sepande, Sukari mengatakan, Harga kedelai hari ini masih sama dengan kemarin Rp 9.150 perkilo, sedangkan sebelum pandemi kedelai berada di harga Rp. 7000 perkilo. Namun di bulan Desember ada kenaikan Rp. 2.050 perkilo.

“Jadi ini yang membuat kita kemarin mogok produksi karena harga kedelai mahal tapi harga tempe di lapangan tidak bisa dinaikan,” jelas Sukari kepada Xtimenews.com.

Sehingga, lanjut Sukari, kita sepakat secara Nasional melalui komando Kaoptindo pusat untuk berhenti produksi selama 3 hari tanggal 1, 2, 3, dan hari ini sudah mulai produksi lagi. Terangnya.

Masih dikatakan Sukari, tujuan melakukan demo mogok produksi ada dua hal yakni yang pertama adalah untuk menaikan harga tempe di lapangan. Yang kedua adalah agar pemerintah mau memberi solusi terkait kondisi kelangkaan kedelai ini.

“Harga jual tempe hari ini bisa kita naikan di pasaran karena adanya mogok kemarin. Harga tempe hari ini ada kenaikan sekitar 10-15%, padahal kenaikan harga kedelai mencapai 25%,” beber Sukari.

Sukari menambahkan bahwa, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah membuat kesepakatan dengan Kaoptindo pusat, Menteri Perdagangan dan importir bahwa stok yang ada di gudang importir aman hingga 3 bulan kedepan.(vin/den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments