SIDOARJO, Xtimenews.com – Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PKB Sidoarjo menggelar tasyakuran atas kemenangan yang Gus Muhdlor Ali-Subandi terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati Sidoarjo. Kamis, (24/12/2020) malam.
Tasyakuran yang digelar di kantor DPC PKB Sidoarjo tersebut dihadiri oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua DPW PKB Jatim, Anik Maslachah, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Usman, pasangan kader yang diusung PKB, Gus Muhdlor-Subandi, dan tokoh agama serta tamu undangan lain.
Dalam kesempatan ini, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Abdul Halim Iskandar mengatakan sebagai Bupati harus bisa menciptakan lapangan kerja seluas – luasnya untuk masyarakat.
“Tugas Bupati terpilih adalah menciptakan lapangan kerja seluas – luasnya untuk masyarakat. Ini yang dianggap paling penting oleh warga,” ucap Abdul Halim usai acara.
Kembali dikatakan Abdul Halim, membahas tentang lapangan pekerjaan berarti juga membahas masalah kemiskinan, kesehatan, dan kualitas pendidikan. Menurutnya hal ini merupakan suatu program kerja yang simultan.
“Bicara lapangan kerja otomatis kita bicara tentang kemiskinan, kesehatan, dan kualitas pendidikan semua itu saling terkait merupakan program kerja yang simultan,” imbuhnya kepada Xtimenews.com.
Pihak DPC PKB tidak hanya menggelar tasyakuran dengan tradisi ‘Potong Tumpeng’ namun juga memperingati Haul mantan presiden RI yang keempat dari partai PKB yakni KH. Abdurrahman Wahid yang lebih akrab disapa Gus Dur.
Sementara itu, di tempat yang sama Bupati Sidoarjo terpilih Achmad Muhdlor Ali mengatakan Apapun dinamika di lapangan harus tetap terbuka pada NU termasuk kepala daerah dari PKB. Dirinya meminta semua pihak agar bersama-sama menjadikan Sidoarjo agar lebih baik lagi.
“Kita tata kedepan harus menjadi lebih baik lagi, termasuk NU ini harus lebih baik lagi. Apapun dinamika di lapangan harus tetap open pada NU termasuk kepala daerah dari PKB,” terang Gus Muhdlor sapaan akrabnya.
Yakinlah, lanjut Gus Muhdlor, kunci dari semuanya harus berkomunikasi dengan baik antara eksekutif dan legislatif.
“DPR minta apa kita punya program apa saya kira itu bisa diomongkan,” tutupnya. (vin/den/gan)