MOJOKERTO, Xtimenews.com – Cabup-cawabup Mojokerto nomor urut 2 Yoko Priyono – Choirun Nisa memberikan perhatian dan mendorong para pemuda melakukan aktivitas positif dan produktif sebagai kontribusi pada pemulihan ekonomi dari imbas pandemi COVID-19.
Hal itu disampaikan Calon Bupati Yoko Priyono usai menerima deklarasi dan dukungan dari relawan Yoni di Desa Kintelan Kecamatan Puri.
Menurut Yoko, ia mengajak pemuda untuk merefleksikan bagaimana peran pemuda saat ini agar generasi penerus bangsa dapat memiliki kemampuan membangun tanah air dengan berwirausaha sendiri di tengah pandemi COVID-19.
“Untuk mengatasi pengangguran saya buatkan program untuk anak-anak milenial. Program Rp 50 juta per desa untuk anak-anak muda yang tidak mau bekerja di pabrik supaya bisa berwirausaha,” kata Yoko kepada wartawan.
Menyinggung kondisi pandemi COVID-19 saat ini, Yoko mengatakan jika bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami kesulitan di bidang ekonomi. Untuk itu, pemuda tidak boleh berpangku tangan, harus bergerak ikut membangun ekonomi bangsa.
Bantuan modal usaha bakal dikucurkan ke pemuda karang taruna di setiap desa jika Yoko-Nisa terpilih pada Pilbup Mojokerto 9 Desember nanti.
Yoko-Nisa juga akan membuat 1000 kampung digital untuk memajukan kaum milenial di Kabupaten Mojokerto. Para pemuda dan pemudi akan dilatih memanfaatkan media sosial untuk tujuan positif. Salah satunya untuk mempromosikan potensi pariwisata, kuliner dan produk UMKM di setiap desa.
“Para kaum milenial kami harapkan menjadi agen pembaruan juga mempromosikan potensi-potensi yang ada. Nantinya di masing-masing ibu kota kecamatan kami buatkan taman, di situ kami fasilitasi wifi,” terang Yoko.
Mantan kepala dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mojokerto ini juga berupaya menuntaskan kelangkaan pupuk bagi para petani. Menurut Yoko, pendataan menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Pemda harus bisa memetakan lahan pertanian di Kabupaten Mojokerto, berapa luas lahan yang tanam dua kali, tiga kali. Harus kita petakan sejak awal. Jika tidak, maka petani akan kesulitan pupuk,” jelasnya.
Kesejahteraan para petani, tambah Yoko, juga bisa ditingkatkan melalui diversifikasi produk pertanian. Khususnya bagi para petani gurem atau skala kecil di Kabupaten Mojokerto.
“Makanya kami pakai mekanisasi pertanian untuk menekan pengeluaran para petani. Di samping itu, para petani juga harus didorong diversifikasi pertanian yang lebih menguntungkan mereka jika swasembada pangan sudah tercapai,” tandasnya.(den/gan)