SIDOARJO, Xtimenews.com – Memasuki musim penghujan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan ke Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo yang berada di Jalan Raya Waru, Sidoarjo.
Dalam Kunjungan tersebut Khofifah mensosialisasikan fenomena La nina yang mungkin terjadi di beberapa titik wilayah Jatim ketika musim penghujan. Maka pihaknya melakukan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) secara virtual bersama instansi terkait termasuk BPBD dan BMKG Juanda.
“Antisipasi terhadap La nina dan hydro metrology yang kemungkinan melanda 22 titik Kabupaten kota di Jatim ketika musim penghujan,” ucap Khofifah Rabu (21/18/2020).
Dikatakan Khofifah sebagai upaya antisipasi adanya bencana yang akan terjadi ketika musim penghujan, Pemerintah Provinsi Jatim melakukan sinergitas dengan BPBD serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan melakukan kesiapsiagaan di 3 titik.
“Kita akan lakukan apel di 3 titik, 1 mataraman, 2 pantura, 3 titik tapal kuda. Jika ada evakuasi pengungsian kita pastikan bahwa mereka terproteksi kesehatanya,” kata Khofifah.
Sementara itu, Taufik Hermawan Kepala BMKG Tanjung Perak mengatakan dalam minggu ini pihaknya memprediksi akan ada gelombang setinggi 3.5 meter di wilayah pesisir selatan.
“Pesisir Selatan sekitar Pacitan sampai Banyuwangi. Maka nelayan harus terkonfirmasi agar mereka tetap selamat, sementara jangan melaut 2 hingga 3 hari kedepan,” terang Taufiq ketika mendampingi Khofifah dalam kunjungan tersebut.
Kembali dijelaskan Taufiq, La nina bukanlah badai namun merupakan sebuah fenomena perubahan cuaca lantaran naiknya suhu muka laut di pacific sehingga mengakibatkan bencana hydro metrology.
“Akibat La nina yang paling utama adalah curah hujan naik sekitar 25% sehingga berpotensi banjir di wilayah tertentu,” jelasnya.
“Dengan adanya La nina ini, lanjut Taufiq, masyarakat dihimbau agar tetap waspada, siap siaga dan tidak panik,” pungkasnya.(vin/den/gan)