MOJOKERTO, Xtimenews.com – Ledakan tangki pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto polisi menemukan unsur kelalaian. Selain itu polisi juga menyimpulkan ledakan itu dipicu pengelasan pipa foam chamber.
Menurut Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Sodik Efendi, pihaknya menemukan unsur kelalaian dalam kasus ledakan tersebut. Sehingga pihaknya menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan.
“Kami masih proses penyidikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa menentukan arah penyidikan lebih lanjut. Kami sudah periksa sekitar 17-20 saksi. Habis ini baru penyidikan lebih lanjut, gelar perkara lebih lanjut untuk menentukan tersangka. Yang jelas faktor kelalian pasti ada yang menyebapkan kebakaran,” kata Sodik, Selasa (25/8).
Kesimpulan ledakan yang dipicu pipa foam chamber itu, kata Sodik, diambil berdasarkan keterangan para saksi yang diperkuat hasil olah TKP Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Surabaya.
“Pipa foam chamber itu kan langsung terkoneksi dengan tangki TA (penampungan bioetanol). Fungsinya apabila terjadi api, langsung keluar foam atau busa untuk memadamkan api di dalam tangki. Sistem pemadaman api otomatis,” ungkap Sodik.
Pipa foam chamber itu tersambung langsung dengan tangki penampungan bioetanol berkapasitas 200.000 liter yang sudah berisi sekitar 59.000 liter bioetanol.
“Sebelum ledakan para pekerja sedang mengelas pipa foam chamber,” ujarnya.
Saat ini pihaknya masih mendalami tujuan para pekerja mengelas pipa foam chamber. Aktivitas pengelasan tersebut memicu kebakaran pada tangki penampungan bioetanol.
“Pengelasan menimbulkan hawa panas yang masuk ke tangki TA yang berisi bioetanol. Hawa panas itu menjadi sumbu ke tangki TA. Terjadi kebakaran dulu di dalam tangki itu. Kemudian tekanannya tidak kuat, meledak,” terangnya.
Sebelum meledak para pekerja proyek dan pihak PT Enero sempat berusaha memadamkan kebakaran pada tangki. Namun, tangki berkapasitas 200.000 liter itu meledak sebelum api bisa dipadamkan.
Tangki yang meledak lantas terpental menghantam tangki penampungan bioetanol berkapasitas 1,5 juta liter di dekatnya. Sehingga ledakan kedua terjadi dengan skala yang lebih besar.
Api dari ledakan tangki bioetanol menyambar 10 pekerja CV Agung Jaya Konstruksi (AJK) dan 1 pekerja PT Bharata Indonesia (BI). Mereka sedang bekerja mengelas pipa foam chamber dan membangun tangki CO2 atau karbon dioksida.
“Para korban sedang bekerja. Kan banyak pekerjaan. Selain pekerjaan pengelasan, juga ada pekerjaan sipil. Yaitu membangun tangki CO2 atau karbon dioksida jaraknya kurang lebih 10 meter. Mereka terkena sambaran api,” terang Sodik.
Meledaknya 2 tangki penampungan bioetanol di PT Enero menewaskan 1 pekerja dan mengakibatkan 10 pekerja menderita luka bakar.
Ledakan terjadi di PT Enero di Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto pada Senin (10/8) sekitar pukul 15.15 WIB. Dua kali ledakan mengakibatkan satu pekerja tewas, sedangkan 10 pekerja lainnya menderita luka bakar.
Mayoritas para korban pekerja dari CV AJK. Hanya satu pekerja dari PT BI yang menjadi korban. PT BI merupakan kontraktor yang ditunjuk PTPN X untuk mengerjakan proyek di PT Enero. CV AJK sendiri menjadi sub kontraktor PT BI.(den/gan)